Recep Tayyip Erdogan Harap Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Diperpanjang
pada tanggal
09 Juli 2023
ANKARA, LELEMUKU.COM - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, Sabtu (8/7), bahwa dia akan menekan Rusia untuk memperpanjang kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam selama setidaknya tiga bulan. Erdogan juga mengumumkan rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Agustus.
Erdogan menyampaikan hal itu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah keduanya bertemu untuk membahas nasib kesepakatan pangan yang dimediasi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu. Kesepakatan tersebut memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina melalui Laut Hitam dengan aman meski perang masih berlangsung.
Lawatan Zelensky menyusul kunjungan di Bulgaria, Republik Ceko dan Slovakia sebagai bagian dari kunjungan ke sejumlah negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO). Lawatan itu bertujuan mendorong negara-negara NATO untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam pertemuan puncak pekan depan untuk memberikan keanggotaan kepada Ukraina.
Erdogan mengatakan Ukraina pantas diterima sebagai anggota NATO.
Erdogan berupaya untuk memperpanjang kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam setelah 17 Juli dan untuk periode yang lebih lama sedang berjalan. Kesepakatan itu akan menjadi salah satu isu dalam agenda pertemuannya dengan Putin di Turki bulan depan, kata Erdogan.
“Harapan kami adalah kesepakatan itu akan diperpanjang setidaknya satu kali setiap tiga bulan, bukan per dua bulan. Kami akan berupaya terkait hal ini dan mencoba meningkatkan durasinya menjadi dua tahun,” katanya dalam konferensi pers bersama Zelenskyy.
Turki, yang juga anggota NATO, berhasil mempertahankan hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina selama perang yang sudah berjalan 16 bulan dan tahun lalu membantu memediasi pertukaran tahanan.
Turki juga tidak mengikuti langkah sejumlah sekutu-sekutu Baratnya untuk menerapkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Rusia. Namun, Turki juga memasok persenjataan ke Ukraina dan menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan Ukraina. (VOA)