Bertemu He Lifeng, Gina Raimondo Sampaikan Pembentukan Satgas Khusus
pada tanggal
30 Agustus 2023
BEIJING, LELEMUKU.COM - Dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, yang juga dihadiri sejumlah pejabat China dan Amerika, Menteri Perdagangan Gina Raimondo menggarisbawahi urgensi hubungan kedua negara sebagai salah satu yang paling berpengaruh secara global, dan bahwa mengelola hubungan itu merupakan hal yang sangat penting bagi kedua negara dan dunia.
Sebelumnya Raimondo juga bertemu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Hu Heping guna membahas perlunya meningkatkan kerjasama pariwisata.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin (28/8) mengumumkan bahwa negara itu tidak lagi mensyaratkan hasil tes bebas Covid-19 bagi wisatawan yang masuk mulai hari Rabu (30/8).
China sempat mencabut pembatasan pandemi untuk memungkinkan masuknya lebih banyak tur wisata dari negara lain, termasuk Amerika..
Kementerian Perdagangan China dan Departemen Perdagangan Amerika mengumumkan pembentukan kelompok kerja untuk mencari solusi atas masalah perdagangan tertentu antar kedua negara.
Amerika dan China juga saling tukar informasi tentang kontrol ekspor Amerika, isu yang sempat menimbulkan rasa frustrasi China.
“Hubungan ekonomi Amerika dan China adalah salah satu yang paling signifikan di dunia. Nilai perdagangan kami mencapai lebih dari 700 miliar dolar; dan saya setuju dengan Wakil PM Lifeng bahwa merupakan hal yang sangat penting bagi kita untuk memiliki hubungan ekonomi yang stabil, yang menguntungkan kedua negara. Faktanya, hal ini yang diharapkan dunia.”
Berbicara dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan, “Saya bersedia bekerjasama dengan Anda untuk menciptakan format kebijakan yang baik, bagi kerja sama antara sektor bisnis kedua negara dan untuk mempromosikannya pengembangan perdagangan dan investasi bilateral yang dapat diprediksi dan stabil, sehingga dapat menyuntikkan dorongan baru ke dalam pemulihan ekonomi global.”
Kedua belah pihak juga akan membahas dan menyepakati keterlibatan pakar dari kedua negara untuk melakukan konsultasi teknis soal perlindungan rahasia dagang dan informasi bisnis rahasia selama proses peningkatan perizinan administratif.
Namun, saat berbicara pada wartawan dalam perjalanan dengan kereta api dari Beijing ke Shanghai Selasa malam, Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan Amerika telah menyampaikan keluhan kepadanya bahwa China telah menjadi “tidak menarik,” merujuk pada denda, penggerebekan dan tindakan-tindakan lain yang membuat negara itu menjadi lebih berisiko untuk berbisnis di negara dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Pernyataan itu memberi gambaran suram tentang bagaimana pandangan perusahaan-perusahaan Amerika pada China saat ini, dan merupakan pernyataan paling blak-blakan yang pernah disampaikan Raimondo dalam perjalanannya itu.
“Semakin sering saya mendengar dari para pebisnis Amerika bahwa mereka tidak lagi dapat menanamkan investasi di China karena terlalu berisiko. Mereka menyebut tantangan baru yang kerap dihadapi di China, antara lain denda yang sangat tinggi tanpa penjelasan, revisi undang-undang kontra-spionase yang tidak jelas dan menimbulkan gelombang kejutan pada masyarakat, dan penggerebekan; tantangan-tantangan yang sama sekali baru. Para pebisnis Amerika ingin agar China mengatasi terlebih dahulu hal-hal itu,” imbuh Raimondo.
Raimondo mencontohkan perlakuan China terhadap pembuat chip “Micron Technology” yang produk-produknya dikenai pembatasan pada awal tahun ini. Namun ia menolak membandingkan kebijakan China itu dengan kontrol ekspor Amerika, dengan mengatakan “hanya ada hukum yang terbatas dan itu sebabnya saya mengangkat isu ini.”
Kedutaan Besar China di Washington DC belum menanggapi permohonan tanggapan atas pernyataan itu.
Menteri Perdagangan Gina Raimondo adalah pejabat pemerintah Biden terbaru yang mengunjungi China dalam upaya memperkuat komunikasi, terutama di bidang ekonomi dan pertahanan, di tengah kekhawatiran semakin tidak terkendalinya gesekan antar kedua negara adidaya itu. (VOA)