Blok Afrika Barat Tolak Rencana Transisi Tiga Tahun Junta Militer Niger
pada tanggal
22 Agustus 2023
NIAMEY, LELEMUKU.COM - Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menolak seruan para pemimpin kudeta Niger untuk melakukan peralihan kembali ke demokrasi dalam tiga tahun, di tengah pertimbangan untuk melakukan intervensi militer.
Jenderal Abdourahamane Tiani telah mengumumkan bahwa ia akan menunda pemulihan pemerintahan sipil, setelah para pemimpin militer menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum bulan lalu.
Pengumumannya disampaikan setelah delegasi blok regional Afrika Barat ECOWAS, yang mengancam akan mengerahkan kekuatan untuk memulihkan kepemimpinan Bazoum, mengunjungi Niger dalam upaya diplomatik terakhirnya.
“Transisi dalam tiga tahun tidak dapat diterima,” kata Abdel-Fatau Musah, komisioner ECOWAS bidang politik dan keamanan, kepada Al Jazeera dalam wawancara yang disiarkan hari Senin (21/8).
“Kami ingin tatanan konstitusional dipulihkan sesegera mungkin.”
Tidak ‘Mudah’
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi hari Sabtu (19/8), Tiani menuduh ECOWAS bersiap menyerang Niger dengan membentuk pasukan pendudukan yang bekerja sama dengan pasukan asing, tanpa menyebut negara mana yang ia maksud.
“Apabila serangan akan dilancarkan terhadap kami, serangan itu tidak akan semudah yang sebagian orang bayangkan,” ungkapnya.
Para pemimpin ECOWAS mengatakan mereka harus bertindak sekarang karena Niger telah menjadi negara Afrika Barat keempat sejak 2020 yang menghadapi kudeta, setelah Burkina Faso, Guinea dan Mali.
Blok tersebut telah setuju untuk mengaktifkan “pasukan siaga” sebagai opsi terakhir untuk memulihkan demokrasi di Niger.
Blok itu mengaku sudah siap bertindak, meski masih mengusahakan jalur diplomasi dan belum memberikan tanggal pasti maupun rincian lain menyangkut intervensi apa pun.
Tidak seperti misi ECOWAS sebelumnya pada awal Agustus, kali ini delegasi blok itu menggelar perundingan dengan Tiani dan bertemu dengan Bazoum, yang ditahan bersama keluarganya di istana kepresidenan dan terancam menghadapi dakwaan pengkhianatan.
Foto-foto yang ditayangkan di siaran televisi Niger menunjukkan Bazoum tersenyum dan berjabat tangan dengan para anggota delegasi. (VOA)