George Yarangga Letakan Batu Pertama pada Pembangunan Kantor Wilayah III GPdI Kota Sorong
pada tanggal
02 Agustus 2023
SORONG, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Drs. Muhammad Musa’ad, M.Si, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, yang juga Pj. Wali Kota Sorong, George Yarangga, A.Pi., M.M mengatakan, peletakan batu pertama diharapkan bukan sekedar seremonial belaka, namun menjadi sebuah komitmen semua umat dengan Tuhan, untuk menghadirkan rumah yang layak bagi hadirat-Nya.
Hal tersebut disampaikannya pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Wilayah III GPdI Kota Sorong, Selasa (1/8/2023), yang terletak di Jl. Klasiban United Tractor (UT) Area Mess Pasela Jaya, pagi.
“Kantor wilayah ini juga nantinya harus di bangun bagus dan representatif, serta mampu memberikan pelayanan kepada jemaat di lingkungan sekitarnya,” kata Pj. Wali Kota.
Sambungnya, keluarga besar GPdI Wilayah III Kota Sorong, merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, karena atas perkenaan-Nya, keluarga Ir. Wens Sompie-Makatuuk digerakkan hati untuk membantu sebidang tanah, guna pembangunan Kantor Wilayah III GPdI Kota Sorong.
Nantinya kantor tersebut akan lebih representatif untuk digunakan sebagai kantor, guna mengkoordinir atau melakukan urusan-urusan yang terkait pelayanan, yang akan dilakukan oleh para hamba Tuhan yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat Daya. “Harapan saya, semoga pembangunan kantor ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana, sehingga pada waktunya dapat di gunakan,” harap Pj. Wali Kota.
Dikatakan, Kota Sorong merupakan rumah besar bersama, sehingga perlu menjalin hubungan dan bersinergri bersama, baik pemerintah, unsur keagamaan dan stakeholder, terkait merajut persatuan dan kesatuan, dalam mendukung setiap program pembangunan yang dilakukan, sebagai suatu perwujudan dalam meningkatkan kesejahteraan, keadilan sosial, serta membina kedaulatan.
Selain itu, Kota Sorong merupakan memiliki penduduk yang sangat heterogen, yakni beragam suku, ras, dan agama. Oleh karena itu, harus tetap dijaga dengan baik, karena dengan adanya perbedaan tersebut, telah memberikan warna positif dalam merajut kebersamaan dalam membangun kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Saya juga ingin berpesan kepada kita sekalian, bahwa dalam kurun waktu satu tahun ke depan, kita akan menghadapi pesta demokrasi. Sebagai Penjabat Wali Kota, saya ingin mengajak seluruh masyarakat, bahwa tahapan telah mulai berjalan. Oleh karena itu, kita semua perlu menjaga pesta demokrasi tersebut dengan baik,” pesan Pj. Wali Kota.
Dirinya juga mengajak warga masyarakat Kota Sorong untuk menciptakan suasana yang nyaman dan damai, sehingga terjalin toleransi dan menghormati satu sama lain. Selain itu, masyarakat Kota Sorong juga diminta menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, agar dapat mewujudkan Kota Sorong sebagai kota Beriman, yakni kota yang Bersih Indah, Aman dan Nyaman.
Di tempat yang sama, Anneke Lieke MaKatuuk selaku keluarga pemberi bantuan tanah mengatakan, setiap orang memiliki banyak cinta yang dapat diberikan. Namun cinta akan Tuhan sama dengan cinta kepada gereja. Cinta kepada gereja adalah cinta kepada keluarga.
“Keluarga adalah gereja kecil kita. Dan satu, saya bisa berdiri di sini dan mendapatkan apa yang bisa saya lakukan, yaitu pak Wens Sompie, suami saya. Ini adalah bagian kecil yang Tuhan berikan kepada keluarga saya. Saya percaya kita semua dapat memberi, entah besar atau kecil, Tuhan sudah mengukur seberapa besar kemampuan kita,” kata Anneke.
Diakuinya, apa yang diberikan keluarganya, itulah kemampuan yang dapat dibagikan, sehingga kebersamaan dapat tercipta.
Sementara itu, Ketua Majelis Daerah GPdI Provinsi Papua Barat Daya, Pdt. Lukas Marani, S.Th menegaskan, sebanyak provinsi yang ada di Indonesia, sebanyak itu juga pimpinan daerah yang ada di negeri ini.
“Oleh sebab itu, mari kita jaga nama baik gereja, jaga nama baik Tuhan, dan jaga nama baik pemerintah, dengan menggunakannya secara baik. Setidaknya, aktivitas dari para pendeta yang kurang dari 29 orang, inilah tempatnya, kantor wilayah yang akan dibangun,” pungkasnya.
Diharapkan, saat kantor tersebut selesai dibangun, dapat digunakan dan beraktivitas dengan baik, sehingga Kantor Wilayah III GPdI Kota Sorong dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“GPDI yang terbiasa dengan kantor berjalan, harus dihentikan. Kita memiliki kantor yang memang berkantor. Mari kita pakai budaya yang baru, paradigma yang baru, melihat fungsi dari perkantoran yaitu berkantor, sehingga kantor ini dapat digunakan,” papar Ketua Majelis Daerah GPdI PBD. (DiskominfoSorong)