Hadiri iConASET 2023, Maruf Amin Minta Karya Ilmiah Semakin Terhubung dengan Dunia Industri
pada tanggal
02 Agustus 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kehadiran inovasi dan riset diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia. Adanya ide dan gagasan baru dalam sebuah inovasi akan dirasakan manfaatnya apabila dapat berkontribusi bagi dunia industri secara berkelanjutan. Untuk itu, lembaga pendidikan dan penelitian dituntut untuk memperkuat kerja sama dengan sektor industri guna menghasilkan inovasi yang tepat sasaran bagi kebutuhan masyarakat.
Kampus dan lembaga penelitian perlu mendorong dan mengoptimalkan penelitian untuk dapat bekerja sama dengan dunia industri, termasuk skema pendanaan matching fund bagi peneliti yang bekerja sama dengan industri.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri International Conference on Applied Sciences Education and Technology (iConASET) 2023 secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Selasa (1/08/2023).
Lebih lanjut Wapres menjelaskan, World Intellectual Property Organization telah merilis Indeks Inovasi Global 2022, yang menyebut Indonesia naik 12 peringkat dari tahun 2021 dan masuk sebagai salah satu negara dengan peningkatan inovasi paling signifikan. Prestasi ini tidak lepas dari upaya kolaborasi antar kampus dengan sektor industri.
“Salah satu kinerja baik yang menjadi catatan Indonesia adalah pada indikator kolaborasi riset dan pengembangan universitas dengan industri,” jelasnya.
Wapres mengungkapkan indikator lain yang turut berkontribusi dalam peringkat perguruan tinggi Indonesia adalah meningkatnya diseminasi karya ilmiah yang mana hal tersebut perlu untuk dijaga bahkan dioptimalkan.
“Publikasi (karya ilmiah) Indonesia tahun 2017-2021 tercatat meningkat 5,5 kali lipat dibandingkan periode 5 tahun sebelumnya, dan kumulatifnya melebihi capaian negara ASEAN lainnya. Pekerjaan rumah kita bukan hanya untuk mempertahankan, tapi meningkatkan prestasi tersebut,” ungkap Wapres.
Wapres turut mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surabaya ini, mengingat acara ini menjadi sarana penyebarluasan hasil penelitian putra-putri bangsa kepada dunia luar.
“Saya mengapresiasi UNU Surabaya yang telah menyelenggarakan acara ini untuk mendukung publikasi hasil-hasil penelitian di Indonesia, sekaligus memberi ruang bagi riset berkelanjutan di tingkat global,” tuturnya.
Keterlibatan banyak jurnal internasional dalam berbagai bidang pada acara ini, diharapkan Wapres dapat mendatangkan manfaat secara akademik dan memberikan masukan bagi dunia industri.
“Semakin banyak publikasi yang dihasilkan para peneliti, akan meningkatkan jumlah referensi peneliti, juga reputasi dan peringkat perguruan tinggi. Yang selanjutnya, sesuai dan dapat diaplikasikan bagi kebutuhan industri,” tambahnya.
Secara khusus, Wapres memberikan pesan kepada UNU Surabaya untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan, serta terus menjembatani para peneliti dalam publikasi penelitian yang terkoneksi dengan dunia industri.
“UNU Surabaya saya harap juga dapat menjadi motor penggerak bagi kampus lainnya, utamanya LPTNU, dalam memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga, baik nasional maupun internasional,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Konferensi ini Fifi Khoirul Fitriyah melaporkan, peserta acara ini berasal dari berbagai negara dengan jumlah karya ilmiah dan riset yang dipublikasikan sebanyak 156 karya ilmiah.
“Kami memiliki 156 karya ilmiah yang akan dipresentasikan yang mana pembicaranya berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Taiwan, Tanzania, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Singapura, Turki dan Timor Leste yang meliputi berbagai disiplin ilmu diantaranya Ilmu kedokteran, pendidikan, ekonomi Islam, dan teknologi”, paparnya.
Sementara itu, Rektor UNU Surabaya Achmad Jazidie menyebut tema yang diangkat pada konferensi kali ini adalah “Entering Society 5.0: Transformation and Efforts”, yang mana menurutnya sangat relevan dengan situasi dan masalah terkini. Era ini dijalankan oleh masyarakat yang sangat pintar, dan pertama kali dikenalkan di Jepang.
“Kita bisa memulai pertanyaan apa yang sudah bertransformasi dan usaha apa yang sudah kita lakukan dalam memasuki era society 5.0. Di dalam forum ini akan didiskusikan isu strategis mengenai bagaimana membangun pemahaman yang menyeluruh mengenai tema tersebut,” tuturnya.
Acara ini dihadiri juga oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, Para Rektor Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), Para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Jawa Timur.
Hadir mendampingi Wapres dalam acara tersebut, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (Setwapres)