Prancis dan Italia Evakuasi Warga dari Niger
pada tanggal
03 Agustus 2023
PARIS, LELEMUKU.COM - Pimpinan militer dari Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) siap mengadakan pembicaraan hari Rabu di ibu kota Nigeria, Abuja, mengenai kudeta pekan lalu di Niger. Sementara itu beberapa negara Eropa bekerja untuk mengevakuasi warga negara mereka dari Niger.
ECOWAS mengemukakan dalam pernyataan singkat bahwa Komite Kepala-Kepala Staf Pertahanan akan membahas “situasi politik di Republik Niger” dalam pertemuan mereka yang akan berlangsung hingga Jumat.
Delegasi ECOWAS juga diperkirakan akan tiba hari Rabu di ibu kota Niger untuk melakukan pembiaraan dengan para anggota junta.
Militer dan kementerian luar negeri Prancis bekerja untuk melakukan beberapa penerbangan dari Niger pada hari Rabu.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dua penerbangan pertama yang mendarat di Paris membawa lebih dari 350 warga negara Prancis serta orang-orang dari Niger, Portugal, Belgia, Ethiopia, Lebanon, Jerman, Kanada, India, Austria dan AS.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani membagikan foto sebuah pesawat Angkatan Udara Italia yang ia katakan mendarat Rabu pagi dengan penumpang warga negara Italia yang meninggalkan Niger.
Reuters melaporkan penerbangan itu membawa 36 warga Italia, 21 AS, empat Bulgaria, dua Australia dan masing-masing satu warga negara Inggris, Niger, Hungaria, Senegal dan Nigeria.
Spanyol juga mengatakan pihaknya merencanakan penerbangan evakuasi bagi warga negaranya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara hari Selasa dengan Presiden Niger Mohamed Bazoum, yang digulingkan oleh junta militer.
Blinken menyatakan “dukungan tak tergoyahkan” bagi Bazoum dan demokrasi Niger, kata Departemen Luar Negeri AS. “Ia menekankan bahwa AS menolak upaya-upaya untuk mengubah tatanan konstitusional, dan bersatu dengan rakyat Niger, ECOWAS, Uni Afrika dan mitra-mitra internasional dalam mendukung pemerintahan yang demokratis serta respek terhadap supremasi hukum dan HAM.”
Dalam percakapan lain dengan Ketua komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken dan Mahamat mengulangi seruan bagi pembebasan segera Bazoum. (VOA)