Bulog Surakarta Salurkan Beras Bantuan Pangan Tahap Dua
pada tanggal
11 September 2023
SOLO, LELEMUKU.COM - Harga gabah di tingkat petani di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya saat ini menyentuh angka Rp 7.000 - Rp 7.500 per kilogram. Tingginya harga gabah tersebut diakui Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Andrew Ramadhan Shahab ketika ditemui awak media di Kantor Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah, seusai acara Pelepasan Bantuan Pangan Beras Tahap 2 Tahun 2023, Senin pagi, 11 September 2023.
Andrew menjelaskan informasi terkait tingginya harga gabah di tingkat petani itu diketahui dari survei Bulog ke beberapa pemilik usaha penggilingan padi di Solo Raya.
"Memang harga gabah kemarin waktu kita tanyakan ke penggilingan-penggilingan (padi) harganya sudah menyentuh Rp 7.000-Rp 7.500 per kilogram," ujarnya.
Namun, Andrew memastikan Bulog Surakarta hingga saat ini tetap melakukan penyerapan gabah atau beras dari para petani atau penggilingan padi tersebut. Diketahui ada dua skema penyerapan gabah atau beras dari masyarakat yang diterapkan oleh Bulog yaitu skema PSO atau public service obligation dan skema komersial.
"Untuk pembelian Bulog dengan skema PSO yang harganya sekitar Rp 5 ribuan masih tetap kami lakukan. Begitu juga untuk pembelian gabah-gabah untuk pasar komersial kami tetap ada, walaupun saat ini sedang tidak panen raya ya tapi (penyerapan beras) tetap ada," katanya.
Ia menyebut saat ini stok beras di Bulog Surakarta untuk wilayah Solo Raya ada sekitar 18 ribu ton. Ia memastikan stok itu akan mencukupi kebutuhan di Solo Raya hingga akhir tahun, bahkan awal tahun depan saat ada panen raya untuk musim tanam ketiga.
"Saat ini kami pastikan stok beras yang ada di Bulog Surakarta untuk wilayah Solo Raya ada sekitar 18 ribu ton mencukupi hingga akhir tahun ini dan sampai awal tahun saat panen raya musim tanam ketiga. Jadi masyarakat tidak perlu panik.
Andrew mengatakan stok beras di Bulog Surakarta itu juga termasuk untuk tiga kegiatan, bantuan pangan masyarakat, operasi pasar, dan gerakan pasar murah atau GPM yang juga dalam rangka untuk mengendalikan inflasi dan mengendalikan harga beras di pasaran.
Dalam kesempatan itu, Bulog Surakarta melepas beras bantuan pangan tahap dua tahun 2023 untuk kali pertama di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah penerima atau kelompok penerima manfaat (KPM) sebanyak 68.678 KPM. Selanjutnya bantuan serupa juga akan disalurkan ke enam kabupaten atau kota lainnya di Solo Raya.
Acara pelepasan beras bantuan pangan itu dihadiri langsung Bupati Sukoharjo Etik Suryani yang menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada perwakilan KPM.
Etik menjelaskan bantuan pangan tahap dua itu akan disalurkan kepada penerima manfaat di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo secara bertahap dalam kurun waktu tiga bulan, mulai September hingga November 2023 ini. Dalam tiga bulan itu, masing-masing KPM akan menerima sebanyak 10 kilogram setiap bulannya.
Etik memastikan ia bersama jajarannya serta Bulog Surakarta akan memantau penyaluran bantuan itu ke masyarakat. Termasuk memantau perkembangan harga kebutuhan pokok, khususnya beras di masyarakat.
"Sesuai instruksi dari Pak Presiden bahwa kepala daerah atau pemerintah daerah harus memonitor harga beras di masyarakat mengingat ini merupakan kebutuhan pokok. Dengan adanya kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, program bantuan pangan ini merupakan langkah pemerintah untuk membantu masyarakat," katanya. (Tempo)