Filipina Gantikan Myanmar jadi Ketua ASEAN untuk 2026
pada tanggal
06 September 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut Filipina akan menjabat sebagai ketua ASEAN pada 2026 menggantikan Myanmar, negara yang sampai saat ini masih tengah dilanda krisis.
“Semuanya harus dipastikan dari sekarang, dan kita sudah memastikan chairmanship 2026 akan dipegang Filipina,” kata Retno saat ditemui oleh wartawan usai sesi retreat KTT ASEAN di Jakarta pada Selasa, 5 September 2023.
Myanmar dilanda kekerasan dan kekacauan ekonomi sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2021. Tatmadaw, militer di negara itu, melancarkan tindakan keras terhadap lawan-lawannya.
Awalnya Presiden Ferdinand Marcos Jr, dalam KTT ASEAN pada Selasa, mengumumkan bahwa Filipina siap untuk blok pada 2026. “Kami akan memperkuat fondasi pembangunan komunitas kami dan menavigasi ASEAN saat negara ini memulai babak baru,” katanya tanpa memberikan alasan menerima keketuaan, sesuai pernyataan dari istana kepresidenan.
Ketua ASEAN ditentukan oleh urutan abjad nama keanggotaan. Tahun depan Laos akan mengisi posisi tersebut dan 2025 merupakan giliran Malaysia. Sedangkan jika sesuai dengan aturan, Myanmar memang akan menjabat pada 2026.
ASEAN, sejak akhir 2021 melarang junta Myanmar menghadiri pertemuan tingkat tinggi sampai terlihat ada kemajuan berarti dalam menyelesaikan krisis yang dikenal five point of consensus. Pada pertemuan pekan ini, tidak ada perwakilan Myanmar baik di KTT ASEAN atau rapat menteri luar negeri.
Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro mengatakan posisi Filipina menggantikan Myanmar pada 2026 adalah keputusan blok atas inisiatif Indonesia, sebagai ketua tahun ini.
Ia mengaku belum mendengar respons dari pihak-pihak di Myanmar, namun menyebut sudah ada komunikasi setelah keputusan itu diambil, termasuk dengan junta militer. “Ini keputusan ASEAN, bukan merupakan keputusan dari satu pihak manapun di Myanmar,” kata Sidaharto ditemui wartawan pada Selasa, 5 September 2023.
Para pemimpin Bangsa-bangsa Asia Tenggara mengakui tidak ada kemajuan signifikan dalam implementasi solusi damai untuk mengatasi krisis Myanmar yang dikenal dengan Five Point of Consensus. Dalam mengatasi krisis Myanmar, KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada Selasa, 5 September 2023, menyepakati pembentukan troika.
ASEAN menyepakati konsensus lima butir setelah kudeta di Myanmar meletus pada Februari 2021. Solusi damai itu mencakup segera diakhirinya kekerasan; penyelenggaraan dialog di antara semua pihak; penunjukan utusan khusus; mengizinkan bantuan kemanusiaan dari ASEAN; dan mengizinkan utusan khusus mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
Troika yang dimaksud adalah kerja sama dalam menangani krisis Myanmar di antara ketua ASEAN yang menjabat, ketua tahun sebelumnya, dan tahun mendatang. Ini tertuang dalam satu dokumen ASEAN leaders' review and decision on the implementation of five point consensus.
“Untuk keberlanjutan penanganan isu, karena semua paham, tidak bisa dalam satu tahun situasi ini akan berubah,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui wartawan usai sesi retreat KTT ASEAN di Jakarta pada Selasa, 5 September 2023.
Indonesia telah melakukan engagement secara sangat intensif selama 9 bulan jadi ketua ASEAN. Lebih dari 145 engagements dengan 70 stakeholders telah dilakukan. Jakarta melihat sudah mulai muncul trust antara satu stakeholder dengan yang lain, kecuali dengan junta militer. (Daniel Fajri|Tempo)