Hunter Biden Dikenai Dakwaan Federal Atas Kepemilikan Senjata Api
pada tanggal
15 September 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Putra Presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, pada hari Kamis (14/9) didakwa karena membeli senjata api secara ilegal lima tahun lalu, ketika dirinya mengakui bahwa saat itu ia sering mengonsumsi narkoba.
Hunter didakwa dengan dua pasal pernyataan bohong, karena mengklaim dalam sejumlah dokumen bahwa ia tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang secara ilegal ketika membeli sebuah pistol revolver Colt di Delaware.
Pasal ketiga yang dikenakan terhadapnya menyatakan bahwa dikarenakan pernyataan bohong itu, maka ia memiliki senjata api itu secara ilegal. Dakwaan itu mengandung ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Dakwaan itu diajukan oleh Jaksa Khusus David Weiss dari Departemen Kehakiman AS, yang telah menyelidiki Hunter sejak 2018.
Putra Presiden AS Joe Biden, Hunter Biden, pada hari Kamis (14/9) didakwa karena membeli senjata api secara ilegal lima tahun lalu, ketika dirinya mengakui bahwa saat itu ia sering mengonsumsi narkoba.
Hunter didakwa dengan dua pasal pernyataan bohong, karena mengklaim dalam sejumlah dokumen bahwa ia tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang secara ilegal ketika membeli sebuah pistol revolver Colt di Delaware.
Pasal ketiga yang dikenakan terhadapnya menyatakan bahwa dikarenakan pernyataan bohong itu, maka ia memiliki senjata api itu secara ilegal. Dakwaan itu mengandung ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Dakwaan itu diajukan oleh Jaksa Khusus David Weiss dari Departemen Kehakiman AS, yang telah menyelidiki Hunter sejak 2018.
Hakim menyebut kemungkinan bahwa Hunter bisa didakwa karena bertindak sebagai pelobi bagi pemerintah asing tanpa mendaftarkan diri kepada Departemen Kehakiman AS.
Tiga minggu kemudian, setelah kesepakatan itu gagal terwujud, Weiss membatalkan dakwaan pelanggaran pajak terhadap Hunter dan mengisayaratkan bahwa ia akan mengajukan dakwaan baru di negara bagian lain.
Ia pun mengatakan kepada pengadilan Delaware bahwa dakwaan atas kepemilikan senjata api akan diajukan akhir September.
Masalah hukum yang dihadapi Hunter (53 tahun), yang seorang pengacara dan pelobi lulusan Universitas Yale, membayangi kampanye pilpres ayahnya, Joe Biden.
Tanpa menunjukkan bukti, Partai Republik menuduh Departemen Kehakiman pada masa pemerintahan Biden melindungi putra sang presiden dan menuduh Weiss, jaksa khusus yang ditunjuk sendiri oleh kubu Republik, tidak sungguh-sungguh mengusut Hunter. (VOA)