Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Gubernur IAEA
pada tanggal
30 September 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Dalam Pertemuan General Conference IAEA ke-67 yang dimulai pada tanggal 25 September 2023 di Wina, Indonesia secara aklamasi terpilih sebagai anggota Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk periode 2023-2025.
Keanggotaan Indonesia di Dewan Gubernur ini mewakili kelompok Southeast Asia and Pacific (SEAP). Duta Besar/Wakil Tetap Republik Indonesia, Damos D. Agusman akan bertindak sebagai Gubernur mewakili Indonesia. Selain Indonesia, negara lain yang terpilih menjadi anggota Dewan Gubernur adalah Aljazair, Burkina Faso, Korea Selatan, Paraguay, Ekuador, Bangladesh, Belanda, dan Spanyol.
Sementara itu pencalonan Armenia, Ukraina, dan Azerbaijan harus dilakukan pemungutan suara yang akhirnya dimenangkan oleh Armenia dan Ukraina.
"Dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Gubernur, Indonesia akan terus berperan aktif dalam mendorong pengembangan teknologi nuklir untuk tujuan damai, kerja sama teknis, serta mendorong adanya transfer teknologi nuklir ke negara-negara berkembang. Tidak hanya itu, Indonesia juga akan terus berperan aktif dan mendukung peran IAEA dalam menjalankan mandatnya terkait isu keamanan nuklir, keselamatan nuklir, dan safeguards di tengah situasi politik dan keamanan dunia yang cukup rumit saat ini", kata Duta Besar Damos.
Menurut Duta Besar Damos, Indonesia telah menerima banyak manfaat dari IAEA dalam pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Seperti di sektor, lingkungan hidup, pertanian, dan ketahanan pangan.
"Saat ini Indonesia dan IAEA telah menandatangani LOI untuk program “Rays of Hope”, yakni pemanfaatan teknologi nuklir untuk pengobatan kanker," kata Duta Besar Damos.
Dewan Gubernur adalah salah satu organ penting dalam menentukan kebijakan IAEA, selain General Conference IAEA. Dewan Gubernur bertugas memeriksa dan membuat rekomendasi kepada General Conference mengenai laporan keuangan, program dan anggaran IAEA, mempertimbangkan permohonan keanggotaan, menyetujui perjanjian safeguards dan publikasi standar keselamatan IAEA, serta menunjuk Direktur Jenderal IAEA dengan persetujuan General Conference.(Tempo)