Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan
pada tanggal
17 September 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah di Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, usai terbakar pada Sabtu malam.
"Sangat sulit dibedakan, mana itu puing-puing reruntuhan ataupun benda bersejarah. Tapi, di dalam masih banyak yang utuh secara kasat mata," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin saat ditemui di Jakarta Pusat, Ahad, 17 September 2023.
Ia menjelaskan, sekilas berdasarkan pantauan di dalam ruangan yang terbakar, masih tampak barang-barang utuh selain puing-puing reruntuhan bekas terbakar.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya belum bisa merinci perihal jumlah serta jenis artefak yang terbakar.
Sebelumnya, penyidik dari Polres Jakarta Pusat bersama tim laboratorium forensik Polda Metro Jaya beserta tim artefak bergabung untuk mencari titik mula api, menginterogasi 14 orang saksi, serta menginventarisir barang-barang museum, masih bekerja di dalam ruangan Museum Nasional yang terbakar.
"Saya tidak bisa memastikan butuh waktu berapa lama, nanti tim yang lebih paham," kata Komarudin.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra mengatakan yang terdampak kebakaran adalah enam ruangan dari total 21 ruangan di Gedung A.
Ruangan terkena dampak itu diduga bagian prasejarah yang replika. Tetapi belum dipastikan kebenarannya koleksi museum yang terbakar replika atau bukan.
"Tentu pastinya kita sedang menunggu karena menunggu keputusan Puslabfor Polri," kata Mahendra.
Dugaan sementara penyebab kebakaran Museum Nasional adalah korsleting listrik. Pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi.
Sementara ini museum belum bisa menerima kunjungan karena Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Polri masih menelusuri penyebab pasti kebakaran.
"Kami tidak bisa spekulasi. Kalau belum selesai, kami juga belum berani membuka," ujar Mahendra
Penutupan Museum Nasional dilakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Mahendra mengatakan masih perlu mengamankan barang-barang koleksi penting yang ada. (Tempo)