Latihan Super Garuda Shield 2023, Militer Indonesia dan Amerika Latihan Sambil Membantik
pada tanggal
07 September 2023
SITUBONDO, LELEMUKU.COM - Latihan militer tahunan Super Garuda Shield 2023, yang melibatkan lebih dari 6.000 personel dari Amerika Serikat, Indonesia, serta negara-negara lain seperti Australia, Jepang, dan Inggris, telah dimulai di Pusat Latihan Tempur Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama militer antar-negara dan meningkatkan keterampilan dalam berbagai skenario operasi tempur.
Salah satu momen menarik dari latihan ini adalah partisipasi aktif Sersan Satu Bryan J. Lesher dari Angkatan Darat Amerika Serikat dalam kegiatan membatik. Dalam suasana yang penuh semangat, Lesher dengan hati-hati menggambar pola pada selembar kain putih, menciptakan karya seni batik yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Meskipun ini adalah pengalaman pertamanya dalam membatik, Lesher mengungkapkan kegembiraannya dalam mengenal budaya Indonesia.
"Bagus, ini budaya Indonesia. Saya sangat menikmati budaya Indonesia. Ini tantangan karena pengalaman pertama kali dalam membatik. Saya senang," katanya di Situbondo, Jawa Timur pada 31 September 2023.
Selain kegiatan budaya seperti membatik, para personel militer juga dilibatkan dalam berbagai latihan operasi tempur yang mencakup perang hutan, perang perkotaan, pertempuran jarak dekat, operasi udara, infiltrasi, dan pendaratan amfibi. Ini memberikan mereka kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang budaya dan tradisi Indonesia sambil meningkatkan keterampilan militer mereka.
Koordinator Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mayor Saimah menyambut positif upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada pasukan asing. Dia berharap bahwa dengan memahami dan menghargai budaya Indonesia, para pasukan asing akan semakin terhubung dengan Indonesia.
"Batik adalah warisan budaya kita yang harus kita jaga dan kembangkan. Dengan memperkenalkan batik kepada pasukan asing, kita bisa menunjukkan kekayaan dan keindahan budaya kita. Kita juga bisa menjalin hubungan baik dengan negara sahabat," ujarnya.
Selain latihan militer, Super Garuda Shield juga mencakup kegiatan bakti sosial, di mana personel militer memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Ini adalah langkah positif dalam mempererat hubungan antara militer dan masyarakat yang mereka layani.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membuka latihan militer gabungan ini, yang merupakan yang terbesar dalam sejarah Garuda Shield. Dengan lebih dari 6.000 personel yang berpartisipasi, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer antar-negara sahabat dan pertukaran informasi serta teknologi.
Sebagai bagian dari latihan ini, beberapa alat perang canggih, seperti helikopter Apache, jet tempur F-16, serta tank Leopard dan Abrams, digunakan oleh TNI dan negara sahabat. Hal ini mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kemampuan militer dan kerjasama lintas negara.
Super Garuda Shield tahun ini diadakan di Jawa Timur, sebuah lokasi dengan tantangan kompleks dalam latihan militer. Hal ini disebabkan oleh lingkungan yang berbeda dan rintangan yang harus diatasi.
Latihan ini juga menjadi isyarat tidak langsung bagi negara-negara di kawasan terkait menghadapi agresivitas China di Laut China Selatan. Meskipun Indonesia bukan pihak yang mengajukan klaim atas wilayah tersebut, latihan ini menggarisbawahi pentingnya kerjasama regional dan pemeliharaan kedaulatan maritim.(Benar News)