Program Bantuan COVID Berakhir, Kemiskinan Anak di AS Meningkat
pada tanggal
14 September 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Tingkat kemiskinan di Amerika Serikat melonjak drastis pada 2022, terutama di kalangan anak-anak, setelah program bantuan selama masa terburuk pandemi virus corona dibiarkan berakhir, menurut data yang dirilis oleh Biro Sensus pada minggu ini.
Di seluruh Amerika, sebanyak 12,4% penduduk hidup dalam kemiskinan pada 2022, naik dari hanya 7,8% pada 2021. Kenaikan tersebut bahkan terlihat lebih nyata terjadi pada anak-anak, di mana 12,4% hidup dalam kemiskinan pada 2022, dibandingkan dengan 5,2% pada 2021.
“Ini sangat menyedihkan,” kata Aileen Carr, penjabat direktur eksekutif Pusat Kemiskinan dan Ketimpangan di Georgetown Law School. “Ini adalah [peningkatan] terburuk yang pernah kami lihat, terutama terkait kemiskinan anak. Sulit menerima bahwa angka-angka ini menunjukkan penderitaan manusia,” katanya kepada VOA.
Data itu dirilis sebagai bagian dari program Upaya Mengatasi Kemiskinan, yang dihitung pemerintah secara terpisah dari angka kemiskinan resmi. Program itu mempertimbangkan jumlah uang yang diterima keluarga dari program tunjangan pemerintah dan variasi biaya hidup di berbagai komunitas di Amerika Serikat.
Pada 2022, pendapatan sebesar $29.678 untuk satu keluarga dengan dua orang dewasa dan dua anak secara resmi tergolong miskin. Upaya mengatasi kemiskinan menetapkan pendapatan yang lebih tinggi, $34.518, untuk keluarga dengan empat orang, dengan asumsi bahwa mereka tinggal dalam rumah sewa.
Dalam banyak hal, angka kemiskinan yang tercatat rendah pada 2021 merupakan sebuah penyimpangan. Pada saat itu, pemerintah federal memberikan bantuan kepada jutaan warga AS melalui berbagai macam program bantuan terkait dengan pandemi COVID-19. Salah satu program yang efektif adalah Kredit Pajak Anak, yang selama tahun memberikan bantuan pemasukan bulanan kepada keluarga dengan pendapatan kecil berdasarkan jumlah anak yang mereka miliki.
Pada saat itu, para pendukung kredit memperkirakan bahwa program tersebut akan secara drastis mengurangi jumlah anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, data dari program tersebut terbukti sejalan dengan prediksi yang muncul. (VOA)