Rumah Perawatan untuk Lansia Sesuai Tradisi Aborigin
pada tanggal
18 September 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Masyarakat Yolngu di Arnhem Land, Australia timur laut di Northern Territory yang terisolasi telah merancang dan kini mengelola pusat perawatan bagi para lansia. Yutjuwala Djwarr Center kini menyambut penghuni pertamanya, baik Aborigin maupun non-Aborigin, yang kini dapat menghabiskan masa lansia bersama di kota asal mereka mengikuti tradisi budaya Aborigin.
Seekor anjing berjalan bebas dan api menyala untuk memanaskan obat-obatan tradisional. Panti wreda di Arnhem timur laut itu bukanlah pusat pensiun biasa, seperti diungkapkan oleh Rosie Breen, manajer layanan yang diberi nama Yutjuwala Djwarr.
“Ini adalah rumah mereka, senyaman mungkin, dan api unggun komunitas. Mereka punya hewan peliharaan. Itulah yang kami coba lakukan di sini,” jelas Rosie Breen.
Butuh waktu lebih dari 20 tahun hingga pusat perawatan lansia di kota Nhulunbuy itu berdiri.
Dan semua ini berkat upaya para pemimpin masyarakat Yolngu yang ingin menampung para lansia dari perlakuan yang tidak menyenangkan karena harus menghabiskan tahun-tahun terakhir sisa hidup mereka di rumah sakit perkotaan yang jauh dari tanah adat dan keluarga mereka.
Robyn Munungurr adalah penasihat bidang kebudayaan di Yutjuwala Djwarr Center. Ia menjelaskan, “Mereka merindukan keluarga mereka. Mereka meninggal di sana dan keluarga mereka di sini, di wilayah timur Arnhem, mereka ingin tahu alasannya, mengapa mereka dicabut dari akar mereka.”
Yutjuwala Djwarr Center, yang berarti ‘Surga Kecil’ dalam bahasa lokal, kini menyambut masyarakat Yolngu dan Balanda (non-pribumi).
Daisy Gonygulu Burarrwana adalah penduduk setempat. Ia mengatakan,“Saya merasa sangat baik dalam hidup saya di mana saya tinggal. Sangat bagus, di mana kami, baik laki-laki maupun perempuan, saling menjaga. Kami bekerja sama dengan masyarakat non-pribumi dan pribumi. Kami saling menjaga dengan sangat baik.”
Pusat itu dirancang dan dikelola oleh masyarakat Yolngu setempat.
Fasilitas itu juga mencakup ‘ruang perpisahan’ tradisional bagi masyarakat adat setempat untuk dapat mengucapkan selamat jalan kepada orang-orang terkasih yang meninggal dunia, seperti dijelaskan oleh Robyn Munungurr, penasihat kebudayaan di Yutjuwala Djarr..
“Jadi, ketika mereka meninggal, mereka ada di sini, di daerah ini, Nhulunbuy, tempat mereka berada,” kata Robyn Munungurr.
Sepotong surga bagi warga lansia untuk menghabiskan hari-hari terakhir hidup mereka dengan harmonis.(VOA)