Temui Lokasi TKP, TNI-Polri Evakuasi Jenazah Michelle Kurisi Doga dari Lanny Jaya
pada tanggal
01 September 2023
WAMENA, LELEMUKU.COM - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., pimpin evakuasi jenazah Michella Kurisi, bertempat di Kampung Kolayak, Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Kamis (31/08/2023).
Dandim menerangkan, Michella Kurisi meninggal dunia, Senin (28/08/2023), proses evakuasi jenazah mengalami kesulitan dikarenakan medannya yang sulit dan terjal, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya.
“Jenazah kami evakuasi bersama Kepolisian Resort Jayawijaya, Para Kepala Suku dan Keluarga Korban, kemudian jenazah tersebut dibawa ke RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya untuk diadakan autopsi,” ungkap Dandim.
Lebih lanjut, Dandim menambahkan, Michelle Kurisi merupakan aktivis sosial yang banyak dikenal masyarakat dan para tokoh karena kepeduliannya terhadap perempuan dan anak-anak di pelosok Papua.
“Michelle kurisi merupakan cucu Kepala Suku Silo, dia dikenal luas para petinggi papua sebagai aktivis perempuan yang berani,” pungkasnya.
Adapun turut hadir dalam evakuasi, Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.I.K., Ws. Kasdim 1702/JWY Mayor Inf Romadlon, Pasiintel Kodim 1702/JWY Kapten Inf Sony Teguh Bactiar, Danki Brimob BKO AKP Budi Basra, Danramil 1702-03/Assologaima Lettu Inf Rudi Hisage, anggota Kodim 1702/JWY, Tim INAVIS dari Polres Jayawijaya, Para Kepala-kepala suku beserta keluarga korban.
Olah TKP
Sementara itu Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK memimpin personel Polres Jayawijaya untuk melakukan Olah TKP guna kepentingan penyidikan.
Selain itu pihak keluarga korban juga ikut bersama rombongan guna dilakukan tradisi bakar darah di TKP.
“Sebelumnya jenazah berhasil ditemukan oleh keluarga korban saat melakukan pencarian dimana ditemukan uang sebesar 5000 rupiah, sepatu dan pinang yang dibawa oleh korban dipinggir jalan. Setelah mendapatkan 2 barang bukti tersebut keluarga melakukan penyisiran kearah dalam dan didapatkan jaket korban dan darah korban serta tidak jauh dari tempat itu ditemukan jenazah korban sudah terkubur dan ditutup oleh ranting pohon,” terang Kapolres.
Kapolres menambahkan bahwa saat ini jenazah almarhum sudah berada di RSUD Wamena untuk dilakukan visum luar oleh tim medis RSUD Wamena.
“Dari hasil visum luar ditemukan adanya beberapa luka pada bagian tubuh korban, yakni dua luka robek pada bagian perut/ulu hati, satu luka robek pada bagian kepala/ dahi sebelah kanan serta satu luka robek di bagian punggung belakang,” imbuhnya.
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini dimana Polres Jayawiaya telah mengumpulkan bukti-bukti di TKP serta meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Tuduhan Mata-mata
Sebelumnya Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan telah membunuh Michelle Kurisi Doga yang dituduh sebagai bagian dari intelijen Indonesia.
Sebelumnya Pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan telah membunuh Michelle Kurisi Doga yang dituduh sebagai bagian dari intelijen Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh jubir TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam rilis pers pada Selasa 29 Agustus 2023. Dikatakan pasukan TPNPB Batalyon Egisu dari Kodap III Ndugama telah menangkap Michelle Kurisi Ndoga di Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Senin, 28 Agustus 2023 lalu.
Sebelum dibunuh pihak TPNPB juga menyebutkan telah melakukan introgasi. Micella mengaku tengah melakukan perjalanan menuju ke Kwijawagi, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Disebutkan jika tujuan Michella ke Kuyawage untuk mengambil data data pengungsi perang masyarakat Nduga sekaligus memetakan basis TPNPB di wilayah tersebut.
Sambom menyatakan Michelle telah dibuntuti aktivitasnya sejak ia melakukan kegiatan pemetaan di Kenyam, Kabupaten Nduga. Ia disebut masuk ke wilayah tersebut secara sembunyi-sembunyi.
Mereka mengklaim memiliki bukti keterlibatan Michelle Kurisi dengan pihak intelijen Indonesia. Termasuk tujuannya mengincar beberapa aktivis Papua Merdeka.
Sebby Sambom menyatakan pembunuhan ini ini merupakan peringatan keras kepada orang asli Papua lain yang menjadi agen TNI polri di Papua. TPNPB juga memberikan ancaman bahwa mereka akan mengikuti ikuti setiap langkah bagi orang asli Papua yang menjadi mata-mata dari TNI-Polri.
"Kami tidak memilah-milih laki-laki atau perempuan. Kami sudah ada nama-namanya, siapapun itu akan kami bunuh," ancam Sambom mengutip pernyataan Egianus Kogeya selaku pemimpin kelompok separatis dari Kodap 3 Ndugama- Derakma yang meliputi Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya. (Albert Batlayeri)