Tinggal Wusono Minta Standar Operasional Prosedur Harus Ditindaklanjuti Dengan Publikasi
Dalam Sambutan Bupati Jayawijaya Jhon R.Banua,S.E.,M.Si yang dibacakan oleh Asisten 1 sekda Jayawijaya, disampaikan bahwa dengan adanya pendampingan kegiatan ini diharapkan para peserta dapat memahami proses dan alur pembuatan standar operasinal prosedur atau yang biasa di singkat dengan SOP, sehingga setiap kegiatan di perangkat daerah memiliki acuan dan standar dalam pelaksanaannya.
Dikatakan oleh Asisten I bahwa dalam tahun 2022 Pemerintah telah melaksanakan kegiatan serupa untuk 2 perangkat daerah yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas ketahanan pangan agar tercipta kesamaan persepsi antara satu perangkat daerah dan perangkat daerah lainnya dalam membuat dan menjalankan SOP dalam setiap kegiatan.
Menurutnya, dengan adanya pendampingan SOP diharapkan setiap peserta mampu untuk menyusun SOP pada masing-masing OPD.
“Masih banyak perangkat daerah yang belum membuat standar operasional prosedur, sehingga tidak sesuai SOP yang telah diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 52 tahun 2011 tentang standar operasional prosedur di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota” tutur Asisten I Sekda.
Drs.Tinggal Wusono,M.AP mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena perangkat daerah belum siap dan tidak memiliki basis data pelanggan yang dilayani, meskipun setiap hari melakukan layanan kepada masyarakat.
“Untuk itu saya minta dengan sangat agar saudara-saudari bisa bekerja secara jujur dan professional, paham terhadap setiap aturan yang mendukung kegiatan tersebut dan paham terhadap SOP yang telah ditetapkan” Ungkapnya.
Drs.Tinggal Wusono,M.A.P juga mengingatkan bahwa hasil standar operasional prosedur (SOP) ini harus ditindaklanjuti dengan cara di publikasikan di media masa untuk diketahui oleh masyarakat.
Karena itu jika apa yang dirasakan oleh masyarakat berbeda dengan hasil penilaian SOP yang diperoleh, kondisi akan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik kepada layanan yang di berikan.
“ Untuk itu saya menghimbau agar semua peserta pelatihan bisa bekerja secara profesional, mampu memberikan saran dan pertimbangan yang baik kepada pimpinan sehingga kebijakan yang akan diambil tidak berdampak negatif pada kinerja organisasi, tetapi justru yang diharapkan adalah dampak positif dari setiap output yang kita hasilkan” kata Asisten I Sekda. (DiskominfoJayawijaya)