100 Ribu Pengunjuk Rasa Ikuti Demonstrasi pro-Palestina di London
pada tanggal
22 Oktober 2023
LONDON, LELEMUKU.COM - Sekitar 100.000 orang turun ke jalan mengikuti demonstrasi pro-Palestina di pusat kota London pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023. Mereka berbaris melalui ibu kota Inggris untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza, yang menjad sasaran pemboman Israel setelah serangan Hamas terhadap Israel dua minggu lalu.
Sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina", memegang spanduk dan mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa bergerak melalui London sebelum berkumpul di Downing Street, kediaman resmi dan kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Polisi memperkirakan 100.000 orang ikut serta dalam demonstrasi "Pawai Nasional untuk Palestina", yang diselenggarakan oleh Kampanye Solidaritas Palestina.
“Sebagai warga Palestina yang ingin kembali ke kampung halamannya suatu hari nanti, sebagai warga Palestina yang memiliki saudara laki-laki dan perempuan di Gaza, dan juga keluarga, saya berharap kita bisa berbuat lebih banyak, namun protes adalah hal yang bisa kita lakukan saat ini,” kata seorang wanita, yang menolak menyebutkan namanya, kepada Reuters.
Banyak dari nyanyian dan spanduk berisi slogan-slogan anti-Israel, dan seorang pengunjuk rasa memegang spanduk bergambar Sunak, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pesan "Dicari karena Kejahatan Perang".
Polisi telah memperingatkan sebelum pawai bahwa siapa pun yang menunjukkan dukungan untuk Hamas, yang dilarang di Inggris karena dianggap sebagai organisasi teroris, akan ditangkap, dan setiap insiden kejahatan rasial tidak akan ditoleransi.
Protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, namun polisi mengatakan mereka telah melakukan 10 penangkapan.
Angka pada hari Jumat menunjukkan ada peningkatan 1.353% dalam pelanggaran antisemit bulan ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara pelanggaran Islamofobia meningkat 140%.
“Ini merupakan isu yang telah lama membangkitkan semangat dan kita sekarang melihat di media sosial dan komunitas kita, betapa memecah belah dan terpolarisasinya situasi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada pertemuan puncak perdamaian di Kairo. (Tempo)