AS Kirim 1 Juta Butir Peluru dari Iran ke Ukraina
pada tanggal
05 Oktober 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Amerika Serikat telah mengirim lebih dari 1 juta butir peluru Iran ke Ukraina yang disita tahun lalu, kata militer Amerika pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Pasukan angkatan laut AS selama bertahun-tahun telah menyita senjata yang diyakini berasal dari Iran yang ditujukan untuk pejuang yang didukung Iran di Yaman, yang biasanya diangkut dengan kapal penangkap ikan.
Komando Pusat AS, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Timur Tengah, mengatakan sekitar 1,1 juta peluru 7,62 mm dikirim ke Ukraina.
Peluru-peluru itu awalnya disita oleh pasukan angkatan laut AS pada Desember 2022 dan dipindahkan dari Garda Revolusi Iran ke pasukan Houthi di Yaman.
“AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk melawan aliran bantuan mematikan Iran di kawasan dengan segala cara yang sah termasuk sanksi AS dan PBB serta melalui larangan,” kata pernyataan Komando Pusat.
Amunisi tersebut sepertinya tidak akan membuat perbedaan besar di medan perang pada saat senjata jarak jauh dan sistem pertahanan udara berada di daftar keinginan utama Ukraina.
Amunisi sitaan yang ditransfer juga sepertinya tidak akan meredakan kekhawatiran mengenai berlanjutnya aliran senjata barat ke Kyiv.
Kongres tidak memasukkan dana baru untuk Ukraina dalam rancangan undang-undang belanja sementara AS yang disahkan pada Sabtu untuk menjaga pemerintah federal tetap terbuka, menyoroti meningkatnya keengganan beberapa anggota Partai Republik untuk menyediakan dana bagi Kyiv.
Tahun lalu, Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengatakan salah satu kapal perangnya telah menyita senjata Iran, termasuk rudal permukaan-ke-udara dan mesin rudal jelajah, dari penyelundup di perairan internasional selatan Iran.
Gerakan Houthi di Yaman telah melawan koalisi pimpinan Saudi sejak tahun 2015 dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80% penduduk bergantung pada bantuan.
Amerika Serikat telah memberikan tekanan pada sekutunya, Arab Saudi, untuk mengakhiri perang dan menghubungkan sejumlah dukungan militer AS dengan kerajaan tersebut untuk mengakhiri keterlibatannya di Yaman. (Tempo)