Indonesia dan Australia Kerja Sama Atasi Sampah Plastik
pada tanggal
19 Oktober 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Indo-Pacific Plastics Innovation Network (IPPIN) mengadakan Demo Day pada Rabu, 18 Oktober 2023, di Shangri La, Jakarta. IPPIN adalah salah satu program inovasi bidang teknologi untuk mengubah jaring ikan yang terbengkalai menjadi bahan berkualitas tinggi dan rendah karbon, serta sistem untuk merevolusi pengelolaan sampah plastik di Indonesia.
Inovasi-inovasi ini lahir dari Plastics Innovation Hub Indonesia, yakni sebuah kemitraan antara badan sains nasional Australia, CSIRO, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kedaireka), serta Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia yang mendorong pendekatan inovatif untuk mengurangi sampah plastik dan mengurangi dampak perubahan iklim. Sedangkan Demo Day menandai puncak dari pelatihan intensif selama delapan minggu melalui program Akselerator IPPIN, di mana tim wirausahawan dan peneliti dibimbing untuk mengasah ide-ide mereka dan membangun kesiapan pasar.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM menyoroti nilai kerja sama bilateral untuk mengembangkan ekonomi sirkular.
"Sebagai tetangga dekat, Australia dan Indonesia mendapat manfaat dari kerja sama dalam mengatasi sampah plastik. Para praktisi di sepanjang rantai nilai plastik di Australia dan Indonesia menghadapi tantangan kritis dalam mengurangi sampah plastik dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Sangat menginspirasi untuk melihat beberapa solusi terukur yang diluncurkan pada IPPIN Demo Day tahun ini," kata Duta Besar Williams.
Direktur CSIRO Asia Tenggara, Amelia Fyfield, mengatakan program IPPIN mengambil pendekatan sistemik untuk mengatasi polusi plastik dan mendukung adaptasi iklim. Dengan perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan dengan intensitas yang lebih tinggi dan lebih sering terjadi di wilayah kita, kebocoran sampah plastik ke saluran air dan saluran drainase di pusat-pusat kota menyebabkan penyumbatan kronis, yang mengarah pada peningkatan insiden banjir. Pengerukan menawarkan solusi jangka pendek, tetapi tindakan jangka panjang untuk mencegah penumpukan sampah plastik sangatlah penting.
"Dengan 175 negara yang mendukung kesepakatan PBB tentang plastik pada 2024, sekarang adalah saat yang tepat bagi kita untuk bersama-sama menciptakan kembali industri plastik yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim," kata Fyfield.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nizam, mengatakan IPPIN Demo Day adalah kesempatan untuk menyaksikan kewirausahaan bidang lingkungan antara kedua negara yang sedang beraksi. Pada Demo Day 2022, Plastics Innovation Hub Indonesia telah memperkenalkan pada solusi dan teknologi pertanian Australia-Indonesia yang dapat terurai secara hayati, dan berpotensi mengubah mata pencaharian para pemulung di Indonesia.
Sedangkan Sri Indrastuti Hadiputranto, Ketua Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia mengatakan program IPPIN memainkan peran penting dalam membina wirausahawan baru dan perusahaan rintisan, serta sangat penting dalam mengembangkan solusi jangka panjang untuk masalah plastik. Demo Day merupakan langkah penting dalam perjalanan program Akselerator IPPIN - untuk menguji kesiapan pasar para tim dan membantu tim yang paling berpotensi, untuk meningkatkan dampaknya dalam membuat perubahan yang berkelanjutan dalam ekosistem plastik.
Indo-Pacific Plastics Innovation Network merupakan bagian dari Misi Mengakhiri Sampah Plastik CSIRO, yang berupaya untuk mengurangi 80 persen sampah plastik yang masuk ke wilayah Australia pada 2030. (Tempo)