Iran Jadi Tuan Rumah Proses Perundingan Damai Armenia-Azerbaijan
pada tanggal
24 Oktober 2023
TEHERAN, LELEMUKU.COM - Iran menjadi ruan rumah perundingan antara menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan pada hari Senin (23/10). Teheran mengatakan, mereka menawarkan kesempatan untuk menciptakan perdamaian di Kaukasus Selatan setelah pasukan Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri bulan lalu.
Pertemuan pertama kedua menteri luar negeri sejak serangan kilat Azerbaijan itu juga berlangsung di tengah peningkatan ketegangan di Timur Tengah.
“Kami yakin masalah di kawasan, khususnya di wilayah Kaukasus Selatan, dapat diselesaikan tanpa campur tangan pihak lain. Ini menjadi salah satu pesan dari pertemuan 3+3 hari ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam konferensi pers, merujuk pada AS dan Uni Eropa, yang keterlibatannya dalam proses perdamaian Armenia dan Azerbaijan khususnya telah mengganggu Moskow.
Perundingan di Teheran itu juga dihadiri menteri luar negeri Rusia dan Turki, sekutu dekat Azerbaijan. Rusia menganggap dirinya sebagai penjamin keamanan antara Azerbaijan dan Armenia, namun tuntutan dan distraksi perangnya di Ukraina telah menyebabkan pengaruhnya melemah.
Pertemuan itu diadakan di bawah bayang-bayang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza yang ditinggali penduduk Palestina, menyusul serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad menghancurkan Hamas, Iran memperingatkan Israel akan eskalasi yang akan terjadi jika negara itu tidak mengakhiri agresinya terhadap rakyat Palestina. Amirabdollahian mengatakan, pihak-pihak lain di kawasan siap mengambil tindakan, demikian dilaporkan kantor berita semi-resmi Fars, hari Minggu (22/10).
Platform Kaukasus Selatan 3+3, yang pertama kali menyelenggarakan perundingan pada tahun 2021, pada awalnya akan melibatkan Georgia. Akan tetapi, Georgia menyatakan sebelumnya bahwa pihaknya tidak berencana ikut dalam inisiatif tersebut dan pada Minggu (22/10) mengatakan pihaknya tidak akan datang ke Teheran. (VOA)