Jim Jordan Gagal Jadi Ketua DPR AS
pada tanggal
21 Oktober 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Upaya Jim Jordan dari Partai Republik konservatif garis keras untuk menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS berakhir pada Jumat, 20 Oktober 2023, ketika rekan-rekannya dari Partai Republik mencabut dukungan mereka menyusul kegagalan pemungutan suara ketiga di DPR.
Baca Juga
Partai Republik kemudian memberikan suara 112-86 untuk mencabut pencalonan Jordan dalam pertemuan tertutup.
“Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi ketua yang ditunjuk oleh mereka,” kata Jordan kepada wartawan setelah pertemuan. “Kita harus bersatu untuk mencari tahu siapa yang akan menjadi ketua kita. Saya akan bekerja sekeras yang saya bisa untuk membantu orang tersebut.”
“Kita harus kembali ke tahap perencanaan,” kata anggota DPR Kevin McCarthy, yang digulingkan sebagai ketua oleh sebuah faksi kecil dari rekan-rekannya dari Partai Republik pada 3 Oktober.
McCarthy kemudian mendukung Perwakilan Tom Emmer, Anggota DPR No.3 dari Partai Republik. Setidaknya empat anggota parlemen lainnya mengatakan mereka akan mencalonkan diri untuk jabatan tersebut, dan kemungkinan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang.
Partai Republik menguasai DPR dengan mayoritas tipis 221-212 dan mampu melakukan sedikit pembelotan dalam perolehan suara partai, sebuah kerentanan yang disoroti oleh disfungsi legislatif yang terjadi saat ini.
Selain McCarthy dan Jordan, Partai Republik juga menolak pilihan kedua mereka, Steve Scalise, yang memenangkan nominasi minggu lalu tetapi keluar karena ia tidak dapat mengkonsolidasikan dukungannya.
Anggota parlemen mengatakan mereka akan mendengar pendapat para kandidat pada Senin malam, dan kemungkinan pemungutan suara akan dilakukan pada Selasa. Selain Emmer, kandidat lainnya termasuk Kevin Hern, yang memimpin kelompok kebijakan konservatif, dan Austin Scott, seorang anggota parlemen yang tidak menonjolkan diri yang mengajukan pencalonan singkat sebagai pembicara minggu lalu.
Partai Republik telah mempertimbangkan dan menolak opsi cadangan yang memungkinkan DPR menangani masalah-masalah mendesak, seperti paket bantuan Biden atau pendanaan untuk pemerintah AS yang akan berakhir pada 17 November.
Rencana itu akan memberikan wewenang lebih besar kepada Perwakilan Partai Republik Patrick McHenry, yang untuk sementara mengisi kursi ketua DPR. Anggota DPR dari Partai Demokrat dan Gedung Putih mengatakan mereka terbuka terhadap gagasan tersebut, namun Partai Republik memilih untuk tidak meneruskannya pada hari Kamis.
McHenry sendiri belum secara terbuka mendukung rencana tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa dia berharap untuk kembali ke jabatan sebelumnya sebagai ketua Komite Jasa Keuangan. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.