Jokowi Serukan Negara-negara Teluk Bersama ASEAN Dukung Solusi Damai Palestina
pada tanggal
21 Oktober 2023
RIYADH, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk bersama-sama mencegah agar kondisi di Palestina tidak semakin memburuk. Ia mengingatkan akar masalah yang terjadi mengenai situasi ini adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
Baca Juga
Amerika Serikat telah bekerja sama dengan sekutunya di Teluk Persia selama bertahun-tahun untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Sesuatu yang tampak mustahil melihat sejarah panjang pendudukan Palestina oleh Israel.
Bagi Saudi, hal ini berarti berupaya membangun hubungan diplomatik formal. Bagi Uni Emirat Arab, hal ini berarti kesepakatan bisnis bernilai miliaran dolar. Sementara, bagi Qatar, hal ini berarti kerja sama dalam bidang intelijen.
Konflik Palestina-Israel terbaru dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas meluncurkan "Operasi Badai Al-Aqsa" terhadap Israel. Dalam serangan mendadak secara bersamaan dari segala arah itu, Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Sekitar 1.400 orang tewas dalam serangan ini.
Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian meluncurkan "Operasi Pedang Besi" di Jalur Gaza dan memblokade penuh kawasan itu sehingga masyarakat setempat tidak mendapatkan akses listrik dan air, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis. Hampir 3.500 warga Gaza tewas dalam serangan itu.
Jokowi, di KTT ASEAN dan GCC, yang mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab,perang Israel dan Hamas harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati.
Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 181 menyerukan pembagian Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi, dengan kota Yerusalem sebagai corpus separatum (Latin: “entitas terpisah”), diatur oleh rezim internasional khusus. Resolusi ini disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1947.
Solusi dua negara, permukiman Yahudi, status Yerusalem, dan pengungsi menjadi inti perselisihan tersebut.
Menteri-menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN Foreign Ministers pada Jumat, 20 Oktober 2023 mengeluarkan pernyataan mengecam keras eskalasi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung sejak Sabtu, 7 Oktober 2023 menyusul serangan kelompok pejuang Hamas di Israel. (Daniel Fajri|Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.