Recep Erdogan Umumkan Masa Berkabung 3 Hari Usai Serangan Bom Rumah Sakit di Gaza
pada tanggal
19 Oktober 2023
ANKARA, LELEMUKU.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan masa berkabung selama tiga hari atas serangan mematikan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza. "Masa berkabung nasional untuk menghormati ribuan martir, yang sebagian besar adalah anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah,” kata Erdogan di media sosial X.
“Sebagai orang Turki, kami merasakan penderitaan besar saudara-saudari Palestina di hati kami,” ujar Erdogan.
Setelah deklarasi tersebut, Turki menurunkan bendera setengah tiang di semua gedung publik dan perwakilan asing di seluruh negeri. Sebelumnya Mesir mengumumkan tiga hari berkabung nasional bagi para korban serangan udara Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza.
Ozlem Zengin dari partai AKP yang berkuasa mengatakan bahwa masa berkabung nasional diumumkan berdasarkan keputusan presiden. “Penting untuk menunjukkan pada tingkat apa kita memandang masalah ini,” katanya seperti dikutip oleh stasiun televisi swasta NTV .
Erdogan pada Selasa mengutuk serangan itu sebagai contoh terbaru serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar. Ia mengunggah pesan itu di akun media sosialnya.
Juru bicara Partai AKP Omer Celik mengatakan deklarasi tiga hari berkabung yang dilakukan Turki akan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina yang tidak bersalah di Gaza. “Kami berbagi rasa sakit yang sama, kesedihan yang sama,” katanya kepada wartawan pada konferensi pers mingguan. Dia menuduh Israel melakukan serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Kerumunan besar orang bergabung dalam demonstrasi di Istanbul dan ibu kota Turki, Ankara, pada Selasa malam, sambil meneriakkan nyanyian pro-Palestina. Protes serupa juga terjadi di Tunisia, Yordania dan Iran menyusul serangan terhadap rumah sakit.
Israel telah meminta warganya untuk meninggalkan Turki sesegera mungkin di tengah ketakutan akan serangan balasan.
Setidaknya 471 orang tewas dalam serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli di daerah kantong Gaza yang terkepung. Gaza telah dibombardir oleh Israel sejak 7 Oktober, sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas.
Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 3.478 warga Palestina dan melukai 13.000 orang. Satu juta warga Palestina juga harus mengungsi di wilayah pesisir akibat berkurangnya pasokan air, bahan bakar, dan makanan. (Tempo)