Syahrul Yasin Limpo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Maruf Amin Pastikan Program Pertanian Tetap Berjalan
pada tanggal
06 Oktober 2023
DONGGALA, LELEMUKU.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (29/09/2023). Padahal, pertanian Indonesia tengah menghadapi fenomena kekeringan di beberapa wilayah.
Menanggapi pertanyaan awak media terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memastikan program pertanian tetap berjalan.
“Saya kira tidak [terganggu]. Pertama, kan programnya sudah jelas, langkah-langkah yang akan dilakukan, varietasnya mana. Dalam rangka menghadapi El Nino juga sudah disiapkan sekian area yang harus ditanami, kemudian ke depan itu sudah baik, yang kemudian langkah-langkah intensifikasi, maupun juga mekanisasi, kemudian juga ekspansi, untuk memperluas lagi, itu sudah terpogram dengan baik,” tutur Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Peresmian dan Penanaman Perdana Kawasan Pangan Nusantara di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Rabu (04/10/2023).
Lebih lanjut Wapres meyakini bahwa Wakil Mentan (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi bersama para pejabat teknis di Kementan mampu mengeksekusi rencana-rencana penanganan pertanian yang telah disiapkan pemerintah.
“Dan ada Wamentan, ada gubernur di daerah yang sudah siap juga, dirjen teknis, menurut saya, program pertanian tidak akan terganggu,” ujarnya.
Ketika ditanya perihal kemungkinan reshuffle, Wapres menjawab bahwa keputusan resuhffle merupakan prerogatif Presiden.
Sebagai informasi, Mentan Syahrul Yasin Limpo hingga saat ini belum kembali ke Indonesia usai lawatan kunjungan kerja ke Spanyol dan Italia yang berlangsung sejak akhir September lalu. Menurut informasi, Mentan tengah sakit sehingga kepulangannya ke Indonesia tertunda.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers hari ini yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Bupati Donggala Kasman Lassa. (Setwapres)