100 ASN Pemprov Papua dapat Pelatihan Menyusun dan Mengolah Data Statistik
pada tanggal
20 November 2023
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Sebanyak 100 ASN di sejumlah instansi Pemerintah Provinsi Papua, mendapat pelatihan penyusunan dan pengolahan data statistik, Jumat (Jumat (17/11/2023), di Kota Jayapura.
Pelatihan tersebut, menindaklanjuti instruksi Penjabat Gubernur Papua, saat bertemu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, beberapa waktu lalu.
“Pelatihan ini bahkan menjadi perintah bapak Penjabat Gubernur beberapa hari usai dilantik oleh mendagri.”
“Sehingga melalui pelatihan ini, saya harap kita dapat meningkatkan kemampuan ASN dalam menyusun dan mengolah data serta semakin memperkuat koordinasi maupun komunikasi antar SKPD. Khususnya kemitraan bersama BPS Papua yang merupakan pembina data sektoral,” terang Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesra, Suzana Wanggai, disela-sela pelatihan tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemerintah Provinsi Papua telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2021 tentang Papua Integrasi Satu Data. Hal ini dengan maksud mewujudkan data pembangunan daerah yang akurat, mutakhir serta akuntabel dalam rangka mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi maupun pengendalian pembangunan daerah berbasis data elektronik.
Data yang dikumpulkan juga perlu memperhatikan prinsip satu data dengan tetap memperhatikan pengelompokan data yang bersifat rahasia dan dapat dipublikasikan.
Namun demikian, kondisi ketersediaan data yang berkualitas memang belum optimal, dimana salah satu faktor yang menjadi penghambat, antara lain masih terbatasnya kemampuan ASN Pemprov Papya dalam menyusun dan mengolah data guba menghasilkan data informatif sesuai dengan kebutuhan instansi maupun masyarakat.
“Makanya beberapa waktu yang lalu, kami telah melakukan kunjungan kerja di BPS Papua untuk berdiskusi, bertukar pikiran untuk mempercepat ketersediaan data.”
“Sehingga lewat pelatihan ini kita mendorong agar bagaimana bisa memaksimalkan SKPD menghasilkan data sektoral yang memenuhi prinsip data.” “Kemudian bagaimana kita mampu untuk menyediakan data Orang Asli Papua (OAP) yang memenuhi metodologi statistik,” tandas Suzana. (DiskominfoPapua)