Ambon Masuk Kota Pilot Tahap II NUDP, Agus Ririmasse Beri Apresiasi
pada tanggal
10 November 2023
AMBON, LELEMUKU.COM - Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada National Urban Developmen Project (NUDP) atau Proyek Pembangunan Perkotaan Nasional yang telah memberi perhatian bagi peningkatan kualitas perencanaan pembangunan di kota Ambon, melalui perwujudan ekonomi perkotaan yang berkelanjutan dan inklusif.
Hal tersebut dikatakannya, saat hadir pada kegiatan Workshop Pelingkupan Kegiatan Capital Investment Planning (CIP) Kota Pilot NUDP Tahap II, Kamis (9/10/23) di Swiss-Bell Hotel Ambon.
“Kita bergandeng tangan mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan yang partisipatif dengan mengintegrasikan ruang perkotaan sosial, pelayanan dasar, serta pemanfataan sumber daya yang berkelanjutan,” kata Ririmasse dalam sambutan.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Pelaksanaan NUDP untuk Kota Pilot Tahap II yang dilaksanakan di 8 (delapan) Kota Pilot Tahap II yakni Kota Bengkulu, Bandar Lampung, Tangerang Selatan, Bogor, Surabaya, Bitung, Ambon, dan Jayapura.
NUDP sendiri merupakan proyek kerjasama pemerintah Indonesia dan Bank Dunia yang bertujuan meningkatkan perencanaan dan pemrograman pembangunan kota yang terpadu serta penyusunan prioritas program investasi modal (capital investment).
Adapun pencapaian tujuan NUDP diukur dengan 3 (tiga) indikator utama, yaitu tersusunnya strategi nasional pembangunan infrastruktur perkotaan, tersusunnya rencana dan progam pembangunan perkotaan terpadu serta keterpaduan antara kerangka perencanaan investasi dan penganggaran.
Sekkot menambahkan, berkaca pada kondisi geologis kota Ambon yang berada pada pulau kecil, maka fenomena kebutuhan akan pemanfaatan ruang terus meningkat. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan ruang yang terbatas secara fisik, sebagai pusat pemerintahan dan lain sebagainya.
“Keterbatasan fisik ruang tersebut memicu berbagai permasalahan perkotaan seperti lingkungan, kawasan kumuh, urbanisasi dan keterbatasan pelayanan infrastruktur dasar yang membutuhkan penanganan yang tepat agar dapat menjamin keberlanjutan pembangunan kota Ambon,”bebernya.
Menurut Ririmasse, tahun 2023/2024 merupakan tahun yang strategis bagi pemerintah pusat dan daerah karena merupakan tahun transisi untuk mempersiapkan berbagai dokumen perencanaan pembangunan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJD) tahun 2025 – 2045, maupun jangka menengah (RPJM) tahun 2025 – 2030.
Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, perlu mempersiapkannya secara matang dengan mempertimbangkan isu – isu strategi perkotaan perkembangan terkini daerah, dengan tetap memperhatian sinkronisasi dan keterpaduan dengan kebijakan nasional, serta provinsi Maluku.
“Pada tahapan inilah kehadiran NUDP sangat membantu dalam pendampingan perencanaan pembangunan kota Ambon yang terpadu untuk masa depan yang berkelanjutan,” pungkas Ririmasse (DiskominfoAmbon).