Iran Semakin Banyak Usir Warga Afghanistan
pada tanggal
09 November 2023
TEHERAN, LELEMUKU.COM - Orang-orang Afghanistan yang berdatangan ke kota Islam Qala di provinsi Herat - dekat perbatasan Iran - melaporkan bahwa mereka ditahan dan dideportasi, meskipun sebagian dari mereka memiliki dokumen yang membolehkan mereka berada di Iran.
Abdul Rahim Ahmadi mengatakan bahwa dia telah tinggal di Iran selama 11 tahun dengan dokumen lengkap tetapi kemudian ditangkap bersama keponakannya dan dibawa ke pangkalan militer sebelum kemudian dideportasi melalui Islam Qala pada Senin.
“Tidak ada pertanyaan yang dijawab, mereka hanya membawa kami ke pangkalan militer, dan begitu saja kemudian saya dideportasi,” kata pria berusia 47 tahun itu kepada kantor berita AFP.
“Istri dan anak saya masih ada di Iran. Saya telah menyewa rumah di sana. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan,” tambah Ahmadi.
Iran, yang berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer dengan Afghanistan, menampung salah satu populasi pengungsi paling besar di dunia, sebagian besar terdiri dari warga Afghanistan yang sudah terintegrasi dengan baik dengan warga Iran yang datang dalam 40 tahun terakhir setelah melarikan diri dari konflik.
Diperkirakan 4,5 juta warga Afghanistan sekarang tinggal di Iran, menurut Organisasi Migrasi Internasional, meskipun Teheran memperkirakan jumlahnya lebih dari 5 juta.
Badan PBB ini mengatakan dalam laporan pada 2023 bahwa jumlah warga Afghanistan yang meninggalkan Iran melebihi jumlah yang
masuk, kebanyakan karena upaya pengusiran yang sistematis oleh pemerintah Iran.
Pejabat-pejabat Iran tidak merespon dengan segera permintaan komentar terkait meningkatnya warga Afghanistan yang kembali dalam beberapa pekan terakhir.
Namun kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip pernyataan pejabat kepolisian bulan ini yang mengatakan bahwa lebih dari 15 ribu warga negara Afghanistan yang ilegal, telah kembali ke negaranya hanya dalam empat hari, dan sekitar 328 ribu dideportasi tahun ini.
Delegasi pemerintah Afghanistan yang dipimpin oleh Deputi Perdana Menteri untuk Urusan Ekonomi, Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund telah mengunjungi Teheran pekan lalu.
Pernyataan dari otoritas Afghanistan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdolllahian berjanji akan mencari jalan keluar atas persoalan-persoalan terkait pengungsi, dalam diskusi untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. (VOA)