Volodymyr Zelenskyy ‘Bersyukur’ atas Sanksi AS terhadap ‘Entitas’ Rusia
pada tanggal
03 November 2023
KYIV, LELEMUKU.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya, Kamis (2/11) malam, bahwa ia berterima kasih kepada AS atas “sanksi-sanksi yang baru dan sangat kuat” terhadap lebih dari 220 “entitas Rusia yang berupaya melakukan agresi.
AS pada Kamis (2/11)menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap lebih dari 100 orang dan perusahaan dari China, Turki dan Uni Emirat Arab yang membantu Rusia memperoleh sarana dan peralatan yang penting bagi invasi Rusia terhadap Ukraina.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan setiap sanksi “harus diterapkan secara penuh, agar tidak ada kesempatan bagi Rusia untuk mengelak sanksi,” kata Zelensky. “Kekuatan sanksi adalah kekuatan dunia.”
Serangan penembakan Rusia pada Kamis menewaskan dua lagi warga sipil – seorang perempuan berusia 81 tahun di halaman rumahnya dan seorang lelaki usia 60 tahun – di wilayah Kherson, Ukraina Selatan, menurut otoritas setempat. Ini menandai kematian terbaru dari serangan Rusia terhadap kawasan itu.
Dua warga sipil tewas pada Kamis oleh artileri Rusia yang menarget desa-desa di daerah Kherson, kata Gubernur Oleksandr Prokudin. Empat lainnya cedera dalam serangan itu, yang juga merusak bangunan-bangunan.
Kematian tersebut terjadi setelah satu orang tewas hari Rabu dalam serangan penembakan Rusia di ibu kota wilayah tersebut. Prokudin menyebutnya sebagai “pemandangan seperti kiamat,” mengacu pada kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut.
Sementara itu, Rusia pada Kamis mengatakan Ukraina “bermain dengan api” setelah Ukraina meluncurkan serangan drone di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. PLTN itu dikuasai Rusia sejak Maret 2022.
Pasukan Rusia menembak jatuh sembilan drone Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
“Kyiv terus ‘bermain dengan api’ dan melancarkan provokasi kriminal dan tak bertanggung jawab,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Badan Energi Atom Internasional secara rutin memperingatkan tentang risiko kecelakaan nuklir di PLTN tersebut.
Sementara serangan balasan Ukraina selama empat bulan ini terus berlangsung lambat, Panglima Tertinggi Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny mengatakan kedua pihak telah menghadapi jalan buntu.
“Seperti pada Perang Dunia I, kita telah mencapai level teknologi yang membuat kita menghadapi kebuntuan,” katanya kepada The Economist, seraya menambahkan, “kemungkinan besar tidak akan ada terobosan yang dalam.”
Moskow menolak karakterisasi perang itu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, “Rusia terus melancarkan operasi militer khususnya. Seluruh target yang kami tetapkan harus dicapai.” (VOA)