Antony Blinken dan David Cameron Tegaskan Dukungan untuk Ukraina
pada tanggal
09 Desember 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Kamis (7/12), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan kembali dukungan kedua negara untuk Ukraina.
Pembicaraan Blinken-Cameron di Departemen Luar Negeri AS itu berlangsung sehari setelah fraksi Republik di Senat AS memblokir $110 miliar bantuan untuk Ukraina dan Israel, serta beberapa langkah keamanan di perbatasan selatan AS.
Blinken mengatakan, “Negara-negara kita berada pada posisi yang sama dalam hal terus melakukan semua kemungkinan guna memastikan bahwa agresi [Presiden Rusia Vladimir] Putin tetap merupakan kekalahan strategis dan kegagalan bagi Rusia, dan bertekad untuk memastikan bahwa Ukraina terus berdiri di atas kaki sendiri dengan kuat sebagai negara berdaulat dan merdeka.”
Blinken mengatakan ada “dukungan tak tergoyahkan” di kalangan NATO dan negara-negara lain yang telah memberikan bantuan untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari tahun lalu.
Pekan ini menandai kunjungan pertama Cameron ke AS sebagai menteri luar negeri Inggris.
Cameron mengatakan, seluruh ekonomi sekutu-sekutu Ukraina, yakni AS, Inggris, Uni Eropa, jika digabungkan, akan mengungguli Rusia dengan perbandingan 30 banding 1. Yang perlu dilakukan adalah, lanjut Cameron, membuat kekuatan ekonomi itu juga terlihat dalam dukungan ekonomi, diplomatik, moral dan militer untuk Ukraina.
Karena itulah Cameron mengatakan di Kongres AS bahwa perang tersebut bukan hanya menyangkut keamanan Eropa, tetapi juga berkenaan dengan keamanan AS. “Jika kita tidak menghentikan Putin di Ukraina, ia akan kembali lagi,” lanjutnya.
Blinken mengatakan bahwa AS telah memberikan lebih dari $70 miliar untuk mendukung Ukraina, sementara sekutu-sekutu Eropanya telah memberikan lebih dari $110 miliar. Ia menambahkan bahwa “ketika kita berbicara mengenai berbagi beban, ini adalah contoh yang sangat kuat mengenai itu.”
Presiden AS Joe Biden telah meminta Kongres hampir $106 miliar untuk mendanai perang Ukraina dengan Rusia dan perang Israel dengan, selain kebutuhan di perbatasan AS.
Pemungutan suara hari Rabu menghasilkan 49 suara mendukung dan 51 menentang. Perlu 60 suara mendukung agar legislasi itu dapat diloloskan. (VOA)