Indonesia dan Korea Selatan Kembangkan Ekosistem Bus Listrik di Bali
pada tanggal
14 Desember 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas mulai membangun pengembangan ekosistem transportasi publik berupa bus listrik di Bali. Dalam hal ini mereka turut bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan (Korsel).
Informasi tersebut dipaparkan langsung oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati. Dia menjelaskan bahwa pengembangan bus listrik dilakukan untuk target emisi nol bersih pada 2060.
Vivi menulai bahwa selama ini transportasi merupakan sector kedua tertinggi penyumbang emisi. Maka dari itu pihaknya mulai mengembangkan ekosistem bus listrik di Bali, khususnya di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
“Jadi Bali memberikan wadah mengujicobakan instrumen. Pastinya ada trial and error, jadi bukan hanya belajar yang baiknya, tapi juga kelemahannya, cari solusinya mudah-mudahan tiga tahun ini Bali bisa menjadi model sukses untuk kita kembangkan di 20 kota besar lainnya,“ kata dia, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pengembangan ekosistem yang maksud adalah infrastruktur pendukung bus listrik, mulai dari pengadaan busnya, stasiun pengisian daya, rute, trotoar, hingga menyiapkan operator di lapangan.
Proyek uji coba sistem kendaraan listrik dan pengembangan peta jalan investasi transportasi hijau di Bali ini bernilai 8,8 juta dolar AS. Pelaksanaannya turut didukung oleh mitra kedua negara, yaitu Global Green Growth Institute (GGGI).
Menurut Vivi, GGGI akan membantu dalam hal studi kelayakan, pelaksanaan, finansial, dan penyediaan bus listrik sampai ekosistem pendukungnya. Bantuan tersebut, jelas dia, akan diberikan sampai Desember 2027 mendatang.
Kepala Perwakilan GGGI Indonesia Jaeseung Lee menyatakan bahwa ini merupakan kerja sama pertama dengan Pemerintah Indonesia dalam sektor kendaraan listrik setelah 10 tahun menjadi mitra.
Jaeseung Lee menilai bahwa Kementerian PPN/Bappenas harus memikirkan keinginan masyarakat sendiri agar menarik minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik. Salah satunya adalah menyediakan layanan yang nyaman namun tetap murah. (Tempo)