Israel Cabut Visa Pejabat Kemanusiaan PBB
pada tanggal
07 Desember 2023
YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Israel pada Selasa, 5 Desember 2023 mengumumkan akan mencabut visa tinggal Koordinator Kemanusiaan PBB Lynn Hastings atas sikapnya menyangkut serangan lintas batas kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengumumkan pencabutan tersebut melalui media sosial X, dengan menyebut Hastings sebagai seseorang yang tidak mengutuk Hamas atas pembantaian brutal terhadap 1.200 warga Israel.
“Seseorang yang tidak mengutuk Hamas atas pembantaian brutal terhadap 1.200 warga Israel, atas penculikan bayi dan orang tua, serta atas tindakan pelecehan dan pemerkosaan yang mengerikan, dan karena menggunakan penduduk Gaza sebagai tameng manusia, namun malah mengutuk Israel, negara demokratis yang melindungi warga negaranya, tidak bisa bertugas di PBB dan tidak bisa memasuki Israel!” tulisnya di X.
Langkah ini diambil Israel di tengah kecaman luas atas serangan terus-menerus yang masih berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan 16.248 orang sejauh ini, berdasarkan keterangan otoritas kesehatan wilayah kantong tersebut.
Hasting sebelumnya merilis pernyataan pada Senin, 4 Desember 2023 kalau tidak ada tempat yang aman di Gaza, dan tidak ada lagi tempat untuk dituju.
“Apa yang kita lihat saat ini adalah tempat penampungan yang tidak memiliki kapasitas, sistem kesehatan yang lemah, kurangnya air minum yang bersih, tidak adanya sanitasi yang layak dan gizi buruk bagi orang-orang yang sudah kelelahan secara mental dan fisik: sebuah formula tepat untuk epidemi dan bencana kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Israel sebelumnya pada Jumat, 1 Desember 2023 mengatakan kepada PBB kalau mereka tidak akan memperbarui visa Hastings.
“Kami telah diberitahu oleh pihak berwenang Israel kalau mereka tidak akan memperbarui visa Hastings yang habis masa berlakunya pada akhir bulan ini,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Hastings, kelahiran Kanada, adalah seorang pejabat veteran PBB. Ia telah menjabat sebagai wakil koordinator khusus untuk proses perdamaian Timur Tengah dan koordinator kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina selama hampir tiga tahun. Dalam perannya saat ini, ia vokal mengenai kasus-kasus pelanggaran HAM yang terdokumentasi terhadap warga sipil Palestina. (Tempo)