Jokowi akan Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Bahas Persiapan Natal dan Tahun Baru 2024
pada tanggal
11 Desember 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 11 Desember 2023. Rapat yang akan dihadiri semua anggota Kabinet Indonesia Maju dan pejabat tinggi negara itu akan membahas berbagai isu.
Sidang Kabinet Paripurna biasanya membahas masalah umum dan isu penting yang dihadapi oleh negara serta penyelenggaraan pemerintahan pada umumnya.
Menurut informasi, pada hari ini Jokowi akan memimpin rapat dengan tema persiapan Natal dan Tahun Baru 2024. Presiden juga akan membahas kondisi perekonomian terkini, serta evaluasi progam dan kegiatan pemerintah selama tahun 2023.
Rapat yang akan dipimpin Jokowi hari ini berbeda dengan sidang kabinet terbatas atau rapat terbatas, yang dihadiri oleh para menteri dan pejabat terkait dengan topik yang dibahas. Sidang yang dilaksanakan sewaktu-waktu ini membahas permasalahan/isu-isu aktual tertentu yang berkembang di masyarakat.
Selama tahun ini, Jokowi sudah memimpin Sidang Paripurna Kabinet sebanyak tiga kali. Presiden memimpin sidang kabinet paripurna perdana tahun ini di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 16 Januari 2023. Rapat ini membahas tentang evaluasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022 dan rancangan program tahun 2023.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 2 Maret 2023, Jokowi memimpin pembahasan mengenai Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 dan Kebijakan di Bidang Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.
Jokowi memimpin Sidang Kabinet Paripurna mengenai Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 3 Juli 2023. Dalam pengantarnya, Presiden mengingatkan seluruh jajarannya untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi global yang masih tidak stabil.
“Berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global. Ini juga harus betul-betul kita lihat IMF memberikan angka 2,8 persen, World Bank memberi angka 2,1 persen, dan OECD 2,6 persen. Dan juga kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati, inflasi global juga masih relatif tinggi,” kata Presiden. (Tempo)