Korea Utara Kecam Veto AS soal Gencatan Senjata di Gaza
pada tanggal
11 Desember 2023
PYONGYANG, LELEMUKU.COM - Pejabat senior Korea Utara mengkritik Amerika Serikat lantaran menghalangi resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza dan mengklaim veto tersebut menunjukkan “standar ganda” Washington, demikian menurut media pemerintah KCNA, Minggu 10 Desember 2023.
AS pada Jumat memveto resolusi di Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas di Gaza.
Resolusi gencatan senjata di PBB gagal disahkan setelah AS sebagai negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB memveto usulan tersebut. Sementara anggota tetap DK PBB lain, Inggris, abstain. Resolusi ini didukung oleh 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya dan hampir seluruh negara anggota Majelis Umum PBB.
“Penyalahgunaan hak veto oleh Amerika Serikat untuk melindungi sekutunya yang membantai puluhan ribu warga sipil tidak hanya menjadi manifestasi standar ganda yang ilegal dan tak masuk akal, tetapi sekaligus menjadi puncak kejahatan yang tak manusiawi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri untuk organisasi internasional Korut Kim Son Gyong melalui KCNA.
Kim mengatakan bahwa keinginan komunitas internasional untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah telah diinjak-injak dengan kejam, sekali lagi oleh kesewenang-wenangan dan tirani salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang arogan.
Kim berpendapat bahwa AS melakukan tindakan yang bertentangan dengan dirinya sendiri, yakni membiarkan pertempuran di Gaza terus terjadi sembari mengecam peluncuran satelit Korut baru-baru ini yang tidak merugikan negara lain.
“Jika Amerika Serikat mendukung hak Israel untuk membela diri, maka peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara baru-baru ini, yang bertujuan untuk melindungi keamanan negara dan rakyatnya serta perdamaian dan stabilitas regional, juga tidak boleh dianggap ilegal oleh Dewan Keamanan.”
Penasihat keamanan nasional AS, Korea Selatan dan Jepang pada Sabtu mengelar pertemuan untuk menegaskan kembali respons terkoordinasi mereka terhadap ancaman Korut, saat Korut memperingatkan akan mengerahkan lebih banyak satelit mata-mata. (Tempo)