Kunker ke Papua, TP PKK Pusat Monitoring Pogram ke di Daerah
pada tanggal
14 Desember 2023
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bumi Cenderawasih, Rabu (13/12/2023), dalam rangka monitoring dan evaluasi program kerja organisasi pemberdayaan keluarga di Provinsi Papua.
Tim PKK Pusat diterima Penjabat Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala yang diwakili Ketua Bidang I PKK Papua, Sientje Loupatty Latuputty dan jajaran.
Sientje Loupatty dalam keterangannya kepada pers menyatakan kehadiran tim dari pusat bertujuan melihat serta mendengar langsung hasil kegiatan PKK Papua, lebih khusus pada kelompok kerja (Pokja) I yang membidangi gotong royong serta pemberdayaan masyarakat secara mental spiritual.
"Hari ini ada kunjungan dari TP PKK Pusat Pokja I yang memonitoring kegiatan Pokja I di PKK Papua. Kami juga sudah membeberkan apa saja yang telah dikerjakan PKK Papua Pokja I selama tahun 2023 ini."
"Dimana salah satu hasil kerja PKK Papua Pokja I, yakni telah mencetak delapan seri komik bahasa melayu Papua yang bergambar dan berwarna serta sudah dibagikan ke seluruh Papua. Komik ini menceritakan tentang KDRT, dampak guruk penggunaan HP secara berlebihan serta pengaruh buruk narkoba dan miras," terang Sientje, disela-sela kunjungan PKK Pusat tersebut.
Sientje juga pada kesempatan tersebut menyambut positif kunjungan TP PKK Pusat. Dimana hasil monitoring dan evaluasi tersebut, diharapkan mampu memacu serta memotivasi TP PKK Papua dalam berkarya serta memberdayakan masyarakat Bumi Cenderawasih.
Sementara itu, Tim PKK Pusat dalam kunjungannya ke Kota Jayapura, Papua, dipimpin Staf Ahli Bidang Pembinaan Karakter Keluarga PKK Pusat, Sri Handayani serta Sekretaris I PKK Pusat Meidy Malonda.
Selain melakukan monitoring dan evaluasi program kerja PKK Papua, selama empat hari di Papua, mereka akan mengunjungi rumah aman Polda Papua guna bertemu secara langsung dengan para korban KDRT.
TP PKK Pusat juga akan melakukan kunjungan ke Lapas Perempuan di Kabupaten Keerom dan serta sejumlah lembaga pendidikan SMP/SMA untuk mensosialisasikan dampak pernikahan anak usia dini. (DiskominfoPapua)