Kebakaran di Kos-kosan Hamadi Diduga Akibat Lilin Tanpa Pengawasan, Satu Korban Jiwa Teridentifikasi
pada tanggal
23 Maret 2024
“Pukul 08.37 WIT unit Damkar dari pos Mako tiba disusul unit dari pos Yotefa dan Heram. Menurut saksi mata, api berasal dari salah satu ruang yang diduga dapur, yang biasanya hanya diterangi dengan lilin,” ungkap dia.
Veronita mengatakan dugaan kuat api berasal dari lilin yang ditinggalkan tanpa pengawasan, menyebabkan Api semakin besar dan merambat karena material merupakan bahan yang sangat mudah terbakar.
Jumlah kamar kos yang terbakar (untuk data sementara) berjumlah lebih dari 10 unit, dimana 1 unit rumah dihuni 2 KK (Keluarga M.Simanjuntak dan keluarga Ucok Simanjuntak) dan selebihnya merupakan rumah kos-kosan, yang dihuni oleh Kel. J. Rumalessy/Nanlohi, Keluarga Sunarman, Keluarga Trie dan Alfindo Karel.
Api dapat dikendalikan 1,5 jam kemudian, namun pembasahan dilakukan lebih lama yang diikuti dengan proses pencarian dan evakuasi korban.
Dari Kejadian ini terdapat korban jiwa yang diduga bernama Bapak Trie yang merupakan pedagang es krim.
“Korban segera dievakuasi oleh para medis dari pihak RS Bhayangkara,” ujarnya.
Pasukan ditarik mundur tepat pukul 13.30 WIT.
Personil turun lapangan, terdiri dari kabid damkar, Kasie Ops, kasie Binpers, Para Danru dan anggota piket dari pos Mako, pos Sektor Youtefa dan Heram.
“Atas nama Pemda Kota disampaikan terima kasih atas sinergitas yg terbangun bersama pihak Polresta, TNI-AL, PT.PERSERODA, semua relawan yang tergabung dalam MPA, BAZNAS, RAPI,ORARI, TAGANA, IEA, dan organisasi lainnya,” ucap dia. (Otis Rum)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.