Digital Farming dan Pupuk Organik Jadi Solusi BI Papua untuk Peningkatan Produksi Pangan
MERAUKE, LELEMUKU.COM - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Papua Selatan, BI Papua mendorong penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan digital farming bagi petani lokal. Langkah ini diharapkan dapat membantu petani mengelola lahan pertanian mereka dengan lebih efisien dan produktif.
Kepala Perwakilan BI Papua, Faturachman, menjelaskan bahwa digital farming memungkinkan petani untuk memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan pertanian. "Dengan digital farming, petani dapat memantau kondisi tanah, cuaca, dan tanaman secara real-time sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan cepat," katanya pada Kamis, 25 Juli 2024.
Selain digital farming, penggunaan pupuk organik juga didorong sebagai bagian dari strategi peningkatan produksi pangan. Peluncuran Pupuk Organik Cair hasil produksi SMK Negeri 5 Merauke menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan.
Pertanian hidroponik juga menjadi fokus dalam program ini. Teknik pertanian tanpa tanah ini dianggap cocok untuk wilayah dengan lahan terbatas dan dapat menghasilkan tanaman dengan kualitas tinggi. "Pertanian hidroponik adalah salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian," tambah Faturachman.
Dengan kombinasi digital farming, penggunaan pupuk organik, dan pertanian hidroponik, BI Papua optimis dapat meningkatkan produksi pangan di Papua Selatan secara signifikan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan memperkuat ketahanan pangan lokal. (Laura Sobuber)