Penurunan Penumpang Berangkat dan Peningkatan Arus Barang Juli 2024 di Papua Pegunungan
Bandara Wamena Dominasi Arus Penumpang Berangkat
Dari data yang dihimpun, penurunan penumpang terbesar terjadi di Bandara Wamena, Jayawijaya, yang mencatatkan jumlah penumpang berangkat terbanyak sebesar 13.757 orang. Diikuti Bandara Yahukimo dengan 4.653 orang, dan Bandara Batom, Pegunungan Bintang, menjadi yang terendah dengan hanya 33 penumpang berangkat.
Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Juli 2024, jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara mencapai 133.235 orang, turun 8,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatat 146.386 penumpang.
Kenaikan Signifikan Penumpang Datang
Sementara itu, arus penumpang yang datang melalui angkutan udara dalam negeri pada Juli 2024 justru menunjukkan peningkatan signifikan. Sebanyak 22.450 penumpang tercatat tiba di wilayah Papua Pegunungan, meningkat 22,43 persen dibandingkan dengan Juni 2024, yang hanya mencapai 18.337 orang. Bandara Wamena kembali menjadi yang terbesar dengan 16.478 penumpang datang, diikuti Bandara Yahukimo sebanyak 4.251 orang.
Secara kumulatif, penumpang yang tiba di wilayah ini sepanjang Januari hingga Juli 2024 tercatat sebanyak 137.678 orang, naik 12,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 121.917 penumpang.
Arus Barang Mengalami Perubahan
Di sektor pengangkutan barang, volume barang yang dimuat pada Juli 2024 tercatat sebesar 560,98 ton, naik 15,12 persen dari Juni 2024 yang mencapai 487,30 ton. Peningkatan terbesar terjadi di Bandara Yahukimo, dengan kenaikan 89,02 persen. Di sisi lain, volume barang yang dibongkar mengalami penurunan 4,69 persen, dengan total 9.525,55 ton pada Juli 2024 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9.994,03 ton.
Bandara Wamena mencatatkan penurunan terbesar dalam hal bongkar barang, yakni sebesar 7,21 persen, dengan total 8.863,24 ton. Meski demikian, secara kumulatif, volume barang yang dibongkar sepanjang Januari hingga Juli 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 17,04 persen, mencapai total 78.434,93 ton, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perubahan Arus Transportasi dan Dampaknya
Penurunan jumlah penumpang yang berangkat dan peningkatan arus barang menunjukkan dinamika yang menarik dalam perkembangan transportasi udara di Papua Pegunungan. Peningkatan arus barang dapat mencerminkan tingginya kebutuhan distribusi logistik ke wilayah tersebut, sementara penurunan jumlah penumpang berangkat bisa menjadi indikasi berkurangnya mobilitas warga.
Secara keseluruhan, perkembangan transportasi udara di Papua Pegunungan pada Juli 2024 memberikan gambaran tentang tren perjalanan dan distribusi logistik yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. (BPS Papua)