-->

Kerja Sama Lingkungan Indonesia-Suriname, Kolaborasi untuk Rehabilitasi Mangrove dan Perlindungan Pesisir

Kerja Sama Lingkungan Indonesia-Suriname, Kolaborasi untuk Rehabilitasi Mangrove dan Perlindungan Pesisir

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Dalam momen penting gelaran World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali, hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Suriname mencapai tonggak baru. Pada 25 Januari 2024 lalu Indonesia dan Suriname resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama dalam perlindungan lingkungan pesisir dan rehabilitasi mangrove. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya dan Menteri Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Suriname, Marciano Dasai.

Kerja sama ini bermula ketika Suriname, melalui Menteri Marciano Dasai, mengajukan kolaborasi dengan Indonesia untuk bertukar pengetahuan serta memperoleh bantuan teknis dalam hal perlindungan pesisir dan rehabilitasi mangrove. Inisiatif ini terinspirasi oleh kesuksesan proyek unit penangkapan sedimen yang diterapkan di Demak, Jawa Tengah. Suriname menunjukkan minat yang besar untuk mengadopsi teknik tersebut dalam upaya mereka menjaga ekosistem mangrove dan pesisir di wilayahnya.

Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk rehabilitasi ekosistem mangrove, tetapi juga untuk memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi yang luas bagi kedua negara. Selain itu, kerja sama ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mengatasi dampak perubahan iklim global, yang semakin memengaruhi ekosistem pesisir di seluruh dunia.

Beberapa area kerja sama yang tercakup dalam MoU ini meliputi: Aspek-aspek perubahan iklim yang telah disepakati bersama oleh kedua negara. Rehabilitasi mangrove melalui solusi berbasis alam, termasuk penggunaan teknik unit penangkapan sedimen, pemeliharaan ekosistem, dan pemantauan data.

Pengelolaan lingkungan pesisir untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di sepanjang pesisir kedua negara. Potensi area kerja sama lain yang mungkin muncul sesuai kesepakatan di masa mendatang.
Bentuk kerja sama tersebut diwujudkan melalui pertukaran kunjungan ahli, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, pemberian bantuan teknis, serta program peningkatan kapasitas di bidang lingkungan hidup.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Suriname sebenarnya telah terjalin sejak Agustus 1951, ketika Suriname masih di bawah pemerintahan Belanda. Namun, kerja sama baru dalam perlindungan lingkungan pesisir dan rehabilitasi mangrove ini memberikan dimensi baru dalam hubungan kedua negara. Dengan potensi dampak yang besar terhadap pelestarian lingkungan, kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik, tetapi juga menghasilkan manfaat nyata dalam melindungi ekosistem yang rentan dan memerangi dampak perubahan iklim global.

Melalui langkah ini, Indonesia dan Suriname memperlihatkan komitmen mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan merespons tantangan lingkungan global dengan inovasi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga menjadi model bagaimana negara-negara dengan latar belakang yang berbeda dapat bersatu untuk mengatasi masalah lingkungan yang mendesak. (KemenLHK)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel