Menko PMK Muhadjir Effendy Resmikan Rusunawa Universitas Muhammadiyah Papua Bantuan Kementerian PUPR
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meresmikan gedung rumah susun sewa (Rusunawa) Universitas Muhammadiyah Papua pada Selasa (1/10/2024), di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Gedung ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Papua I.
Menko Muhadjir memberi apresiasi bantuan pembangunan gedung Rusunawa ini. Ia berharap melalui kehidupan di asrama ini, mahasiswa dapat membentuk karakter kuat dan siap untuk berkontribusi bagi kemajuan Papua.
“Pengadaan fasilitas ini adalah bentuk kepercayaan kepada Universitas Muhammadiyah Papua, dan Rusunawa ini menjadi tempat pendidikan karakter bagi mahasiswa. Ketika mereka lulus, mereka bukan hanya alumni Universitas Muhammadiyah Papua, tetapi juga alumni asrama dengan karakter yang mencerahkan, berkemajuan, dan mampu menginspirasi masyarakat di mana pun mereka berada,” demikian dikatakan Menko Muhadjir.
Karakter yang terbentuk melalui kehidupan berasrama ini, imbuh Muhadjir, akan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Mereka harus siap, tegar, dan disiplin tinggi, bukan hanya sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Papua, tetapi juga sebagai putra-putri Papua yang hebat, yang memiliki misi membangun Papua lebih makmur, berdaya saing, dan sejajar dengan daerah-daerah lain. Visi misi Muhammadiyah, yaitu rahmatan lil alamin, harus tercermin dalam setiap lulusan asrama ini”, demikian pesannya.
Sebelum meninggalkan asrama, kata Muhadjir, mahasiswa perlu dibekali keterampilan hidup yang baik, termasuk kepedulian terhadap lingkungan. Ia juga menilai perlu ada pembina asrama yang tegas dalam menegakkan disiplin.
Mengacu penyampaian Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijatno, Menko Muhadjir mengatakan bahwa di Jayapura telah dibangun puluhan Rusunawa terutama pada waktu PON untuk wisma atlet, kemudian setelah selesai digunakan untuk atlet diserahkan kepada lembaga-lembaga yang ada di Jayapura, mulai dari lembaga pendidikan, instansi pemerintah TNI/Polri dan juga lembaga keagamaan.
Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 2.300 tower Rusun di seluruh Indonesia, termasuk 12 tower untuk Universitas Muhammadiyah pada periode 2022–2024.
Rusunawa Universitas Muhammadiyah Papua terdiri dari satu tower tiga lantai dengan 43 unit, mampu menampung 168 orang, dan berlokasi di Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Pembangunan Rusunawa ini dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2021–2022 dengan nilai anggaran sebesar 20,63 miliar rupiah. Luas lahan yang digunakan adalah 2.400 meter persegi, dengan luas bangunan 2.793 meter persegi dan tipe 24 panjang.
Penjabat (Pj.) Gubernur Papua, Ramses Limbong, menyambut baik peresmian Rusunawa Universitas Muhammadiyah Papua ini sebagai langkah penting dalam mendukung pendidikan di Tanah Papua.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan fasilitas ini. Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya Rusunawa ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih fokus belajar dan berkontribusi pada pembangunan daerah," tuturnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dan mendorong semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Papua yang lebih maju dan berkualitas melalui pendidikan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, H.R. Partino, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusunawa ini.
"Terima kasih kepada Pak Dirjen yang telah berkenan membangun Rusunawa yang sangat megah ini. Ini mungkin salah satu bangunan termegah di Distrik Muara Tami saat ini," ungkapnya.
Rektor juga menjelaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Papua memiliki total lahan seluas 11 hektar di sekitar lokasi Rusunawa, yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan kampus terpadu di masa mendatang. Saat ini, jumlah mahasiswa UM Papua mencapai 1.651 orang, dengan 90 persen di antaranya adalah putra-putri asli Papua.
Meski demikian, Rusunawa belum sepenuhnya dapat ditempati karena kendala transportasi antara Rusunawa dan kampus UM Papua di Tanah Hitam, Distrik Abepura, yang cukup jauh. Oleh karena itu, Rektor berharap adanya dukungan dari Gubernur dan Walikota untuk memfasilitasi transportasi. Ia juga mengungkapkan tantangan terkait biaya perkuliahan, termasuk tunggakan SPP mahasiswa dan biaya wisuda.
Hadir pada kesempatan ini diantaranya Asisten II Sekda Provinsi Papua, M.B. Setiyo Wahyudi, Pj. Walikota Jayapura, Christian Sohilait, mewakili Kapolda Papua Erick K.S., Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Papua I Aleksander Simon Lopulalan, beserta jajaran pejabat, Ketua PWM Subhan Hafidz Massa, Sekretaris BPH UM Papua Iwan Sholehudin, Wakil Rektor I Indah Sulistiani, Wakil Rektor II M. Nurjaya, Wakil Rektor III, Syarifuddin, para pimpinan Organisasi Otonom, Amal usaha Muhammadiyah, jajaran PW Aisyiyah Provinsi Papua, dan civitas akademika UM Papua.(PAPUATERBIT.ID)