-->

Meski Pembersihan Selesai, Penyelidikan Insiden Tumpahan Minyak di Singapura Masih Lanjut

Meski Pembersihan Selesai, Penyelidikan Insiden Tumpahan Minyak di Singapura Masih Lanjut

SINGAPURA, LELEMUKU.COM – Proses pembersihan tumpahan minyak dari insiden yang melibatkan Shell di perairan antara Pulau Bukom dan Bukom Kechil telah selesai, menurut pernyataan bersama yang dirilis oleh Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) dan beberapa badan terkait lainnya pada 30 Oktober 2024. 

Tumpahan yang pertama kali dilaporkan pada 20 Oktober 2024 itu menyebabkan pencemaran di sekitar area tersebut, termasuk pada batuan bund yang terletak di tepi pantai serta infrastruktur di Pulau Bukom. Dengan selesainya pembersihan ini, langkah-langkah pencegahan yang telah diambil akan dihentikan secara bertahap mulai hari ini.

Selama proses penanggulangan, MPA bekerja sama dengan beberapa badan lingkungan untuk memastikan tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan minyak di laut maupun di darat sejak laporan pertama kali diterima. "Kami tidak menemukan tanda-tanda baru adanya tumpahan minyak di laut atau di darat sejak 20 Oktober," ungkap juru bicara MPA, Gerald Kheng. 

Langkah-langkah yang melibatkan pemasangan booms (penghalang) untuk menyerap minyak di beberapa lokasi kini akan dihapus secara bertahap.

Selain insiden di Pulau Bukom, tumpahan minyak lainnya yang terjadi pada 28 Oktober akibat insiden bunker di lepas pantai Changi juga tidak menunjukkan tanda-tanda adanya minyak yang mencemari laut. MPA menyatakan bahwa semua aset respons minyak laut yang dikerahkan untuk kedua insiden tersebut akan segera ditarik.

Investigasi Masih Berlanjut

Meski pembersihan telah selesai, investigasi terkait insiden tumpahan minyak di Pulau Bukom masih terus berlanjut. Badan Lingkungan Nasional (NEA) bersama MPA tengah melakukan penyelidikan terhadap penyebab utama bocornya minyak di fasilitas Shell tersebut. 

"Investigasi kami terhadap kebocoran minyak di Bukom masih berlangsung, dan kami akan bekerja sama dengan badan terkait untuk memastikan langkah-langkah mitigasi yang tepat," kata perwakilan NEA.

Tumpahan minyak akibat insiden bunker di Changi juga akan diinvestigasi oleh MPA, guna menentukan penyebab dan langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Koordinasi Antar Lembaga

Insiden tumpahan minyak ini melibatkan berbagai lembaga pemerintahan yang secara bersama-sama melakukan koordinasi dalam menangani masalah lingkungan ini. Menurut pernyataan dari NEA, tindakan pencegahan diambil tidak hanya untuk memitigasi dampak langsung, tetapi juga untuk mencegah potensi kerusakan lingkungan yang lebih besar. 

“Kami terus bekerja sama dengan komunitas maritim dan pemerintah untuk menjaga keamanan dan kebersihan laut kita,” jelas juru bicara NEA.

Menurut data dari Otoritas Maritim Singapura, insiden tumpahan minyak di Singapura relatif jarang terjadi. Namun, ketika insiden ini terjadi, tindakan tanggap cepat diperlukan untuk melindungi lingkungan laut dan pesisir. MPA, yang juga berperan sebagai pengelola pelabuhan global, berkomitmen dalam memastikan keamanan laut dan perlindungan lingkungan maritim Singapura. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura telah meningkatkan upaya digitalisasi dan dekarbonisasi sebagai bagian dari komitmen lingkungan yang lebih luas.

Tindakan kolaboratif yang diambil oleh beberapa lembaga seperti National Parks Board (NParks), PUB, Singapore’s National Water Agency, dan Building and Construction Authority (BCA) menunjukkan pentingnya pendekatan lintas lembaga dalam menangani isu lingkungan yang kompleks. 

NParks, misalnya, memainkan peran penting dalam melindungi ekosistem alam Singapura dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh polusi laut. Dalam pernyataan mereka, NParks menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan di area taman laut, termasuk di Pulau Ubin dan Taman Laut Kepulauan Sisters.

PUB, yang bertanggung jawab atas perlindungan garis pantai Singapura, juga turut terlibat dalam memastikan tidak adanya kontaminasi lebih lanjut di perairan sekitar Singapura. “Kami bekerja untuk memastikan tidak ada dampak jangka panjang terhadap kualitas air kami akibat insiden ini,” kata perwakilan PUB.

MTA berharap dengan selesainya pembersihan tumpahan minyak ini, Singapura kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan perairannya. Namun, investigasi mendalam terus dilakukan untuk memastikan penyebab insiden ini diidentifikasi dan tindakan preventif dapat diterapkan di masa mendatang. (Evu)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel