PM Jepang, Shigeru Ishiba Usulkan Pembentukan NATO Asia untuk Visi Jangka Panjang
pada tanggal
02 Oktober 2024
Namun, Menteri Luar Negeri Jepang yang baru, Takeshi Iwaya, pada Rabu menyatakan bahwa gagasan ini masih merupakan visi jangka panjang dan belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat.
Dalam konferensi pers di Tokyo pada 2 Oktober 2024, Iwaya mengatakan bahwa meskipun ide ini menarik, ada tantangan besar dalam membentuk aliansi pertahanan bersama di Asia.
"Saya pikir ini adalah salah satu ide untuk masa depan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa rencana ini merupakan bagian dari upaya membangun jaringan multilayer di antara negara-negara yang berpandangan sama dan meningkatkan pencegahan di kawasan.
Menurut Iwaya, sulit untuk segera membentuk mekanisme yang mewajibkan negara-negara Asia untuk saling membela jika terjadi serangan, seperti yang diterapkan oleh NATO di Eropa.
"Ini lebih merupakan visi untuk masa depan," jelasnya.
Gagasan ini pertama kali disampaikan oleh Ishiba dalam makalah yang dipresentasikan kepada lembaga think tank Hudson Institute pada bulan September.
Dalam makalah tersebut, Ishiba berpendapat bahwa aliansi pertahanan semacam ini dapat melibatkan Amerika Serikat untuk mencegah China menggunakan kekuatan militer di Asia.
Meskipun demikian, negara-negara Asia menanggapi usulan ini dengan skeptis dan berhati-hati, mengingat kompleksitas geopolitik di kawasan tersebut dan hubungan yang berbeda-beda dengan China.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Amerika Serikat terkait usulan pembentukan "NATO Asia". (VOA)