Rutan Kelas IIB Bangli Tingkatkan Pelayanan Publik Melalui Inovasi Teknologi
pada tanggal
22 Oktober 2024
BANGLI, LELEMUKU.COM - Reformasi birokrasi yang mengintegrasikan teknologi informasi semakin populer di Indonesia, dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bangli merupakan salah satu institusi yang berhasil beradaptasi dengan perubahan ini. Di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rutan Bangli berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik, baik bagi masyarakat maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah layanan berbasis Google Site yang dirancang untuk mempermudah proses pengajuan surat jaminan dan pengunggahan dokumen persyaratan integrasi. Dengan sistem ini, keluarga WBP tidak lagi perlu datang langsung ke Rutan, melainkan dapat mengakses layanan dengan lebih efisien.
Inovasi ini juga mencakup fitur yang memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan pengaduan, memberikan survei kepuasan, dan berkomunikasi langsung dengan petugas Rutan Bangli melalui WhatsApp. "Semua layanan ini hadir di genggaman tangan, memungkinkan masyarakat untuk mengelola interaksi dengan Rutan lebih efektif," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, Dedi Nugroho.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, aplikasi tersebut telah melayani 50 pengguna secara online. Saat ini, terdapat 25 Surat Keputusan (SK) yang menunggu WBP untuk kembali ke masyarakat, menunjukkan bahwa proses pembebasan berlangsung lebih cepat dan efisien.
Dedi juga melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali bahwa aplikasi ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi overkapasitas. "Dari situasi hunian yang pernah mencapai 300% pada tahun 2021, kini hunian Rutan Bangli per 21 Oktober 2024 adalah 285 orang, jauh lebih baik dibandingkan kapasitas resmi 116 orang,” ungkapnya, Selasa (22/10).
Pramela Y. Pasaribu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, turut memantau kemajuan aplikasi ini. Ia menekankan pentingnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Rutan Bangli. "Setiap bulan, komponen survei kepuasan masyarakat akan diperiksa, memastikan transparansi dan perbaikan layanan secara terus-menerus,” tegasnya.
Dengan inovasi-inovasi ini, Rutan Kelas IIB Bangli menunjukkan bahwa reformasi birokrasi dan pemanfaatan teknologi informasi dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas layanan publik, serta mendukung proses reintegrasi sosial WBP. (Beritabangli)