Singapura Meluncurkan Program Nasional untuk Memacu Startup Teknologi
pada tanggal
29 Oktober 2024
SINGAPURA, LELEMUKU.COM – Singapura terus memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi teknologi global dengan peluncuran program baru bernama National Graduate Research Innovation Programme (National GRIP).
Diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri dan Ketua National Research Foundation (NRF), Mr. Heng Swee Keat pada Selasa 29 Oktober 2024, program ini merupakan hasil kolaborasi antara National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University, Singapore (NTU). Dengan dukungan anggaran sebesar SGD 50 juta selama lima tahun, program ini akan dimulai pada Januari 2025.
National GRIP hadir sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian ilmiah dan penerapannya di pasar. Dalam lima tahun ke depan, program ini menargetkan untuk melatih hingga 300 tim startup, dengan tujuan menciptakan lebih dari 150 startup baru pada tahun 2030.
Sebagai kelanjutan dari dua program inkubator sebelumnya, yakni NUS’s GRIP 2.0 dan NTU’s Lean Launchpad (LLP 2.0), National GRIP menjadi platform yang lebih terpadu dan komprehensif dalam menciptakan startup berbasis teknologi tinggi (deep tech).
Program ini akan berlangsung selama 12 bulan dan terbuka bagi para inovator dari universitas-universitas otonom (AUs) serta lembaga penelitian di bawah Agency for Science, Technology and Research (A*STAR).
National GRIP juga akan memberikan akses ke ekosistem yang kaya dengan kekayaan intelektual dari berbagai institusi tersebut. Peserta akan diberikan bimbingan langsung dari para pemimpin industri, serta akses ke jaringan ahli di berbagai bidang seperti bisnis, rekayasa, dan teknologi. Dengan demikian, mereka dapat merancang model bisnis yang tangguh dan memvalidasi kebutuhan pasar dengan lebih baik.
Associate Professor Benjamin Tee, Wakil Presiden Ekosistem Pembangunan di NUS Enterprise, menyatakan optimisme tinggi terhadap program ini.
"National GRIP akan mempercepat pertumbuhan startup teknologi tinggi di Singapura dengan dukungan struktural yang lengkap, mulai dari validasi ide hingga kesiapan pasar," ungkapnya.
Menurutnya, inisiatif ini selaras dengan rencana strategis RIE (Research, Innovation, Enterprise) Singapura, yang bertujuan memperkuat ekosistem startup teknologi tinggi di negara tersebut.
Kolaborasi dengan Pemodal Ventura
National GRIP juga akan memperluas kerjasama dengan berbagai venture capitalists (VC) dan pembangun usaha yang telah berkolaborasi dengan program sebelumnya. Mitra strategis seperti Legend Capital, SOSV Investments LLC, dan Vertex Holdings akan berperan aktif dalam tahap awal program untuk membantu meningkatkan kesiapan investasi dari tim-tim startup.
Program ini juga akan memanfaatkan jaringan global yang dimiliki oleh NUS dan NTU, terutama melalui BLOCK71, platform jaringan global startup yang terhubung dengan ekosistem inovasi internasional.
Carmen Yuen, General Partner dari Vertex Ventures Southeast Asia & India, memberikan dukungannya terhadap National GRIP.
“Sangat menggembirakan melihat kekayaan intelektual dari universitas-universitas kita mampu menyelesaikan masalah nyata dan menciptakan nilai ekonomi. Melalui National GRIP, tim startup akan diuji untuk mengasah keunggulan teknologi dan pasar mereka, sehingga semakin banyak startup yang mendapatkan pengakuan global,” jelasnya.
Dampak Global pada Teknologi Tinggi
Program National GRIP diperkirakan akan berperan penting dalam memfasilitasi perkembangan teknologi tinggi di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan (AI), manufaktur, robotika, teknologi ruang angkasa, hingga ilmu hayati.
Dr. Wen Hsieh, Managing Partner dari Matter Venture Partners, menekankan bahwa program ini akan memperkuat ekosistem startup teknologi tinggi di Singapura.
“Dengan bantuan National GRIP, startup teknologi tinggi lokal akan mampu menarik talenta dan pengusaha dari luar negeri, sekaligus meningkatkan daya saing mereka di pasar global,” katanya.
Program ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan dampak positif bagi berbagai industri dan masyarakat secara global. (Evu)