Suriname Tolak Tambahan Utang Berbasis Minyak, Fokus pada Produksi Energi Masa Depan
pada tanggal
26 Oktober 2024
PARAMARIBO, LELEMUKU.COM – Suriname, yang sedang bersiap menjadi salah satu produsen energi utama di Amerika Selatan, memutuskan untuk tidak menambah utang berbasis pendapatan minyak di masa depan.
Menteri Keuangan dan Perencanaan Suriname, Stanley Raghoebarsing, menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan memanfaatkan sumber daya minyak sebagai jaminan utang, meskipun ada tawaran dari sejumlah pihak di Washington, Amerika Serikat.
Menurut Bloomberg pada 25 Oktober 2024, keputusan ini diambil setelah pengumuman proyek besar senilai $10,5 miliar oleh TotalEnergies SE dan APA Corp. pada bulan ini.
Proyek tersebut melibatkan eksplorasi minyak lepas pantai yang diperkirakan akan mulai memproduksi minyak pada tahun 2028. Meskipun Suriname berpotensi meraup keuntungan besar dari proyek ini, Raghoebarsing menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan "menjual masa depan" melalui pinjaman yang dijamin oleh pendapatan minyak.
Suriname tengah mengalami transformasi ekonomi besar-besaran, terutama dengan penemuan cadangan minyak lepas pantai yang signifikan. Namun, Raghoebarsing menyatakan bahwa pendekatan konservatif akan diambil terkait pembiayaan.
"Kami tidak akan melakukan pra-penjualan minyak kami," ungkapnya, menyiratkan bahwa Suriname lebih memilih menunggu keuntungan aktual dari minyak tersebut, daripada meminjam dengan jaminan pendapatan yang belum terealisasi.
Selain itu, Menteri Raghoebarsing menyebut bahwa keputusan terkait program baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF) akan dibuat setelah pemilu 2025. Hal ini menunjukkan bahwa Suriname lebih memilih menunda langkah besar dalam kebijakan fiskal hingga situasi politik stabil pasca pemilu.
Pendekatan hati-hati Suriname dalam mengelola potensi pendapatan minyak ini menandai pergeseran dari praktik umum beberapa negara produsen minyak yang kerap menggunakan cadangan energi masa depan sebagai jaminan utang.
Keputusan ini diyakini akan membantu Suriname menjaga kestabilan ekonominya dan menghindari jebakan utang di masa mendatang, sambil tetap memanfaatkan peluang besar dari produksi minyak lepas pantai yang diperkirakan akan membawa dampak ekonomi yang signifikan.
Dengan penemuan minyak ini, Suriname berpotensi menjadi pemain penting dalam pasar energi global, namun pemerintahnya menegaskan bahwa mereka akan melangkah hati-hati dalam memanfaatkan sumber daya tersebut untuk memastikan keberlanjutan ekonomi jangka panjang. (Evu)