CCCS Buka Konsultasi Publik Terkait Akuisisi PropertyGuru oleh Hedychium
pada tanggal
07 November 2024
SINGAPURA, LELEMUKU.COM – Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Singapura (CCCS) telah memulai proses konsultasi publik untuk mengevaluasi usulan akuisisi PropertyGuru Group Limited oleh Hedychium Group Limited.
Akuisisi ini berpotensi membawa dampak signifikan terhadap persaingan di pasar properti digital di Singapura, khususnya dalam sektor layanan marketplace properti online dan layanan pemasaran digital.
Data terbaru dari pasar menunjukkan bahwa PropertyGuru saat ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri teknologi properti di Asia Tenggara, termasuk Singapura, dengan lebih dari 80% pencari properti di Singapura menggunakan platformnya setiap bulannya.
Akuisisi ini melibatkan Hedychium Group Limited sebagai induk dan Hedychium Limited sebagai pembeli, yang keduanya berada di bawah naungan BPEA Private Equity Fund VIII, sebuah dana investasi yang dikelola oleh entitas yang berafiliasi dengan EQT, organisasi investasi global yang berfokus pada strategi kepemilikan aktif.
Di sisi lain, PropertyGuru dikenal sebagai penyedia layanan marketplace properti online, digital sales, dan layanan pemasaran properti di Asia Tenggara, termasuk Singapura.
CCCS menerima pengajuan permohonan resmi dari Hedychium pada 4 November 2024 dan kini sedang menilai apakah akuisisi tersebut dapat menyebabkan pengurangan persaingan yang signifikan dalam pasar terkait di Singapura. Menurut CCCS, penting untuk memeriksa dampak transaksi ini terhadap para konsumen, termasuk pengaruhnya terhadap harga, inovasi, dan kualitas layanan di sektor properti digital.
Sebagai platform teknologi properti terbesar di kawasan ini, PropertyGuru tidak hanya menawarkan layanan marketplace properti online, tetapi juga berbagai layanan lain seperti mortgage brokerage melalui platform PropertyGuru Finance, serta layanan data dan perangkat lunak real estat melalui PropertyGuru For Business.
Meskipun Hedychium dan entitas yang terkait dengan EQT tidak terlibat langsung dalam penyediaan layanan properti di Singapura, CCCS menekankan pentingnya meninjau keseluruhan transaksi ini secara cermat untuk memastikan bahwa konsumen tidak dirugikan akibat potensi pengurangan kompetisi.
"Transaksi ini membutuhkan evaluasi yang cermat untuk memastikan bahwa tidak ada dampak negatif terhadap kompetisi pasar yang dapat mempengaruhi pilihan dan kesejahteraan konsumen di Singapura," ujar Grace Suen, Senior Assistant Director dari CCCS, dalam pernyataannya terkait proses evaluasi ini pada 4 November 2024.
"Kami perlu memastikan bahwa pasar tetap kompetitif dan bahwa konsumen memiliki akses ke berbagai pilihan layanan properti berkualitas," tambahnya.
Konsultasi Publik untuk Mendapatkan Masukan
Sebagai bagian dari prosedur evaluasi ini, CCCS telah membuka konsultasi publik mulai 4 November 2024 hingga 18 November 2024. Tujuan dari konsultasi ini adalah untuk mendapatkan umpan balik dari para pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan masyarakat umum, tentang dampak potensial dari akuisisi ini terhadap kompetisi pasar. Masukan publik dapat disampaikan melalui formulir daring resmi di situs CCCS atau melalui email yang disediakan oleh komisi tersebut.
"Proses konsultasi publik ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap suara didengar, terutama dari pihak-pihak yang mungkin terdampak oleh transaksi ini," kata Ashley Tuen, Senior Executive CCCS. "Kami berharap untuk mendapatkan pandangan yang beragam dari berbagai sektor untuk membantu kami dalam membuat keputusan yang adil dan objektif," tambahnya.
Mendorong Transparansi dan Kesejahteraan Konsumen
CCCS menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa pasar Singapura tetap kompetitif dan menguntungkan bagi konsumen dan bisnis. Konsultasi publik ini juga sejalan dengan tujuan CCCS untuk menciptakan peluang dan pilihan yang lebih baik bagi konsumen dengan memastikan bahwa akuisisi besar seperti ini tidak menyebabkan pengurangan kompetisi secara signifikan.
Berdasarkan peraturan di bawah Undang-Undang Persaingan Usaha 2004, CCCS memiliki wewenang untuk menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap aktivitas anti-kompetitif, termasuk merger dan akuisisi yang berpotensi merusak persaingan pasar.
Dalam hal ini, CCCS akan mempertimbangkan setiap masukan yang diterima selama periode konsultasi publik sebelum mengambil keputusan akhir terkait apakah akuisisi ini dapat dilanjutkan atau harus ditolak.
PropertyGuru merupakan platform teknologi properti yang menyediakan layanan bagi pencari properti dan agen properti untuk saling terhubung. Selain itu, platform ini juga membantu pengembang properti dalam memasarkan proyek mereka serta menawarkan solusi data dan perangkat lunak untuk bisnis.
Di sisi lain, Hedychium dimiliki secara tidak langsung oleh BPEA Private Equity Fund VIII, yang berafiliasi dengan EQT, salah satu organisasi investasi global terbesar yang berfokus pada strategi kepemilikan aktif di berbagai sektor.
Dengan akuisisi ini, PropertyGuru akan menjadi anak perusahaan penuh dari Hedychium, dan diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar teknologi properti di Asia Tenggara. (Evu)