Geger di Desa Cinta Adil, Penyerangan Puluhan Anggota TNI Akibatkan Korban Tewas dan Belasan Terluka
pada tanggal
11 November 2024
MEDAN, LELEMUKU.COM - Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, mendadak berubah mencekam setelah aksi penyerangan yang melibatkan puluhan anggota TNI pada Sabtu dini hari, 9 November 2024. Penyerangan tersebut mengakibatkan satu warga tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas dalam kejadian ini adalah Raden Barus, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka lebam di sekujur tubuhnya. Sementara itu, sejumlah warga yang terlibat dalam bentrokan dengan anggota TNI juga mengalami kekerasan fisik, sebagian besar dengan kondisi tubuh babak belur.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal dari cekcok antara salah seorang anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan dengan warga Desa Cinta Adil.
Ketegangan ini kemudian memicu kedatangan puluhan anggota TNI yang menyerang pemukiman warga. Warga yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut dihajar tanpa ampun.
Rofikar Sanjaya Tarigan (18), salah satu korban penganiayaan, mengungkapkan bahwa suasana di desa saat itu sangat mencekam.
"Saya baru keluar rumah hendak beli rokok, tiba-tiba melihat segerombolan orang datang ke kampung kami," katanya.
Melihat gerombolan pria bersenjata tajam yang datang ke desa, Rofikar pun melarikan diri ke rumah neneknya. Namun, beberapa orang yang diduga anggota TNI mengejarnya dan memaksanya keluar dari rumah neneknya.
Menurut Rofikar, setelah dia mengaku tidak mengetahui siapa yang dicari, puluhan anggota TNI langsung mendobrak pintu dan menyeretnya keluar rumah.
"Saya dipukuli menggunakan berbagai benda tumpul, tangan kanan saya dihantam gagang pistol," tambahnya.
Setelah penganiayaan tersebut, Rofikar dibawa ke markas Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengonfirmasi bahwa jumlah anggota TNI yang terlibat dalam insiden ini mencapai 33 orang.
"Saat ini, 33 oknum personel TNI tersebut sudah ditangani oleh Polisi Militer Kodam I/BB," jelasnya pada Minggu, 10 November 2024. Kolonel Dody juga menyatakan bahwa pihak POM (Polisi Militer) sedang menyelidiki motif dari penyerangan tersebut.
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa penyerangan ini dipicu oleh cekcok antara salah satu oknum prajurit TNI dengan warga setempat, yang kemudian diikuti oleh aksi balasan dari puluhan anggota TNI. "Motif penyerangan masih dalam penyelidikan," tambah Kolonel Dody.
Terkait langkah-langkah penanganan, Kodam I/BB saat ini fokus untuk meredam potensi penyerangan susulan. Mereka juga telah melakukan mediasi dengan pihak korban dan masyarakat setempat guna menciptakan kedamaian dan menghindari ketegangan lebih lanjut. (Gus)