MAS Umumkan Rencana Strategis untuk Dukung Komersialisasi Tokenisasi Aset di Singapura
pada tanggal
06 November 2024
SINGAPURA, LELEMUKU.COM – Otoritas Moneter Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi keuangan dengan mengumumkan rencana ambisius untuk mempercepat komersialisasi tokenisasi aset. Melalui serangkaian inisiatif baru, MAS berupaya menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat dan terintegrasi, terutama melalui pengembangan jaringan komersial, infrastruktur pasar lintas batas, serta penyediaan fasilitas penyelesaian umum untuk tokenisasi aset.
Langkah ini dianggap sebagai salah satu upaya strategis Singapura untuk terus memposisikan dirinya sebagai pusat inovasi keuangan global, khususnya di bidang digitalisasi dan tokenisasi aset. Tokenisasi adalah proses di mana aset tradisional, seperti saham, obligasi, atau komoditas, diubah menjadi bentuk digital yang dapat diperdagangkan menggunakan teknologi blockchain.
Salah satu fokus utama MAS dalam rencana ini adalah memperdalam likuiditas aset yang ditokenisasi melalui pembentukan jaringan komersial yang terkoordinasi. Di bawah inisiatif Project Guardian, MAS telah melibatkan lebih dari 40 lembaga keuangan, asosiasi industri, dan pembuat kebijakan internasional dari tujuh yurisdiksi. Sejak diluncurkannya proyek ini, lebih dari 15 uji coba telah dilakukan dengan menggunakan enam mata uang berbeda pada berbagai produk keuangan, seperti dana, produk terstruktur, pendapatan tetap, dan valuta asing.
Leong Sing Chiong, Wakil Direktur Pelaksana MAS, menyatakan bahwa tokenisasi aset telah mendapatkan perhatian yang besar dalam beberapa tahun terakhir.
“MAS sangat terdorong oleh minat yang kuat terhadap tokenisasi aset, terutama di sektor pendapatan tetap, FX, dan manajemen aset. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan lembaga keuangan dan pembuat kebijakan global dalam menciptakan standar industri dan kerangka kerja manajemen risiko yang akan memfasilitasi penerapan komersial produk-produk pasar modal yang ditokenisasi, serta memperluas pasar tokenisasi secara industri," ujarnya dalam rilis pada Senin, 4 November 2024.
Lebih lanjut, MAS menekankan pentingnya membangun jaringan komersial yang mencakup berbagai pelaku pasar. Untuk tujuan ini, Citi, HSBC, Schroders, Standard Chartered, dan UOB telah membentuk Guardian Wholesale Network, sebuah kelompok industri yang bertujuan untuk mengkomersialisasikan hasil uji coba tokenisasi aset mereka masing-masing. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas di pasar primer dan sekunder untuk transaksi aset yang ditokenisasi, sehingga memungkinkan adanya peningkatan dalam penggalangan modal, perdagangan sekunder, dan penyelesaian aset.
Membangun Infrastruktur Pasar Lintas Batas melalui Global Layer One
Selain memperdalam likuiditas, MAS juga fokus pada pengembangan infrastruktur pasar yang dapat mendukung perdagangan lintas batas. Melalui inisiatif Global Layer One (GL1) yang diluncurkan pada tahun 2023, MAS bekerja sama dengan bank-bank global seperti BNY Mellon, Citi, J.P. Morgan, MUFG, dan Societe Generale-FORGE untuk menciptakan infrastruktur digital yang mendukung perdagangan lintas batas aset yang ditokenisasi.
Dalam pengembangan lebih lanjut, GL1 akan memperluas lingkupnya untuk mendukung terciptanya ekosistem infrastruktur pasar yang kompatibel, memungkinkan aset yang ditokenisasi dapat diperdagangkan tanpa hambatan di berbagai yurisdiksi. Beberapa langkah yang akan diambil termasuk penyelarasan pada prinsip tata kelola dan kontrol risiko untuk transaksi lintas batas, pengembangan spesifikasi infrastruktur pasar, dan penerapan program kepatuhan yang dirancang secara otomatis untuk memfasilitasi onboarding peserta baru dalam ekosistem.
Dalam mendukung ekosistem ini, MAS mengumumkan bahwa Euroclear dan HSBC akan bergabung sebagai peserta baru dalam proyek Global Layer One, dan akan bekerja sama dalam pengembangan prinsip-prinsip kontrol untuk keamanan transaksi aset digital. Upaya ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi global yang lebih kuat dalam pengembangan teknologi tokenisasi aset.
Kerangka Industri untuk Implementasi Tokenisasi Aset
Untuk memastikan penerapan tokenisasi aset yang lebih luas dan diterima secara industri, MAS dan kelompok industri Project Guardian juga telah merilis dua kerangka kerja utama yang diharapkan dapat memandu lembaga keuangan dalam mengadopsi tokenisasi aset.
Kerangka Guardian Fixed Income Framework (GFIF) dirancang untuk memberikan panduan industri dalam penerapan tokenisasi di pasar modal utang, termasuk integrasi standar internasional seperti taksonomi data obligasi dari International Capital Market Association (ICMA) dan standar token dari Capital Markets and Technology Association (CMTA). Ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan industri dalam mengadopsi solusi tokenisasi pendapatan tetap dan mendorong penerimaan secara luas.
Selain itu, Guardian Funds Framework (GFF) berisi rekomendasi untuk praktik terbaik dalam tokenisasi dana investasi. Kerangka ini mencakup taksonomi token komposisi yang dapat memfasilitasi pengembangan kendaraan investasi tokenisasi, yang mencakup berbagai jenis aset, serta menyederhanakan proses penggabungan dana tokenisasi baru dan meningkatkan efisiensi dalam penyelesaian dana.
Akses ke Fasilitas Penyelesaian Umum untuk Aset Tokenisasi
Untuk mendorong kepercayaan dalam penyelesaian aset yang ditokenisasi, MAS juga memperkenalkan inisiatif SGD Testnet, jaringan uji coba dolar Singapura (SGD) yang menggunakan Central Bank Digital Currency (CBDC) grosir. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan akses kepada lembaga keuangan terhadap alat penyelesaian umum yang diakui dan teregulasi, yang diharapkan dapat mengurangi risiko penyelesaian serta mengatasi fragmentasi pasar.
SGD Testnet akan menawarkan tiga fitur utama: fasilitas penyelesaian untuk penerbitan, transfer, dan penebusan CBDC grosir, pemrograman otomatis untuk transaksi aset yang ditokenisasi, dan interoperabilitas dengan infrastruktur pasar keuangan yang ada. Beberapa lembaga keuangan besar, seperti DBS, OCBC, Standard Chartered, dan UOB, akan menjadi peserta awal dalam uji coba ini.
Kolaborasi Global dan Masa Depan Tokenisasi Aset
Pengumuman MAS ini menjadi bentuk upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan internasional, pembuat kebijakan, dan penyedia infrastruktur pasar, untuk mempercepat penerapan tokenisasi aset secara global. Dengan berkolaborasi melalui Project Guardian, diharapkan industri dapat menghadirkan solusi inovatif yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan pasar modal yang lebih efisien, transparan, dan aman.
MAS juga optimis bahwa upaya ini akan membuka peluang baru bagi sektor keuangan Singapura dan memperkuat posisi negara ini sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi keuangan. "Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memperluas skala penggunaan tokenisasi aset dan mendorong adopsi secara luas di berbagai sektor keuangan," tutup Leong Sing Chiong.
Rencana strategis MAS ini dipandang sebagai langkah maju yang signifikan dalam memajukan ekosistem keuangan digital global. Dengan dukungan dari berbagai lembaga keuangan besar dan inovasi infrastruktur lintas batas, Singapura diharapkan dapat menjadi pusat utama untuk komersialisasi aset yang ditokenisasi. (Evu)