Pertumbuhan Penjualan Makanan dan Minuman di Singapura per September 2024
pada tanggal
07 November 2024
SINGAPURA, LELEMUKU.COM - Penjualan ritel dan layanan makanan dan minuman di Singapura menunjukkan tren pertumbuhan yang bervariasi pada bulan September 2024.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Departemen Statistik Singapura pada 5 November 2024, total penjualan ritel meningkat sebesar 2,0% secara tahunan (year-on-year), melanjutkan tren pertumbuhan dari bulan Agustus yang mencatatkan kenaikan 0,7%. Namun, jika dilihat tanpa sektor kendaraan bermotor, penjualan ritel justru mengalami penurunan sebesar 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan ritel total bulan September mencapai S$4,0 miliar, dengan 13,8% di antaranya berasal dari penjualan online, yang meningkat dari 12,2% pada bulan sebelumnya.
Sektor kendaraan bermotor menjadi pendorong utama pertumbuhan ini dengan kenaikan signifikan sebesar 29,6%, didorong oleh kuota Sertifikat
Kepemilikan (COE) yang lebih tinggi. Di sisi lain, industri pakaian, alas kaki, dan stasiun pengisian bahan bakar mengalami penurunan signifikan, masing-masing turun sebesar 9,3% dan 9,0% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penjualan produk kosmetik, perlengkapan medis, serta perabot rumah tangga juga menunjukkan pertumbuhan, meskipun tipis, dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,9% dan 2,0%.
“Penjualan kendaraan bermotor yang melonjak pada bulan September adalah hasil dari peningkatan COE, yang meningkatkan jumlah kendaraan baru yang dijual. Namun, tantangan dalam industri ritel lainnya, seperti pakaian dan alas kaki, masih menjadi perhatian utama,” ujar Kristina Chua, perwakilan Departemen Statistik Singapura.
Pada sektor layanan makanan & minuman (F&B), total penjualan naik sebesar 1,6% secara tahunan, meskipun turun 2,1% secara bulanan yang disesuaikan secara musiman. Total nilai penjualan sektor ini mencapai S$978 juta, dengan 23,9% di antaranya berasal dari penjualan online.
Industri katering makanan mengalami pertumbuhan paling signifikan, dengan peningkatan sebesar 19,1% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan penjualan restoran dan gerai makanan cepat saji mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,0% dan 4,1%.
Meski penjualan katering menunjukkan tren positif, tantangan masih terlihat dalam industri restoran dan gerai cepat saji yang menghadapi penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Tan Wen Xin, perwakilan lainnya dari Departemen Statistik, menyatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh “berkurangnya tingkat kunjungan di restoran dan gerai cepat saji akibat perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih opsi pengiriman makanan online.”
Secara keseluruhan, meskipun ada pertumbuhan di beberapa sektor, masih terdapat tantangan dalam beberapa industri ritel dan layanan makanan, yang perlu dicermati dalam beberapa bulan mendatang. (Evu)