Prabowo Subianto dan Joe Biden Sepakati Kerja Sama Strategis Indonesia - Amerika Serikat
pada tanggal
14 November 2024
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih, Washington D.C pada Selasa, 12 November 2024.
Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah berlangsung selama 75 tahun.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menegaskan komitmen mereka untuk memperdalam kemitraan yang telah ditingkatkan sejak satu tahun lalu, ketika Indonesia dan Amerika Serikat menaikkan status hubungan bilateral menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
Dalam kerangka kemitraan ini, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, diplomasi, dan keamanan, serta menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Sebagai bagian dari kemitraan yang berkembang ini, Presiden Biden dan Presiden Subianto menyatakan tekad mereka untuk terus bekerja sama dalam memajukan visi untuk Indo-Pasifik yang terbuka, transparan, inklusif, dan berbasis aturan internasional, dengan ASEAN di pusatnya.
Mereka juga menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
Kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya kemitraan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Amerika Serikat menyatakan siap mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian yang berkelanjutan, termasuk kerjasama riset antara kedua negara dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan praktik pertanian ramah lingkungan.
Dalam hal perdagangan, kedua negara berkomitmen untuk memperdalam keterlibatan dalam forum ekonomi seperti Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Presiden Biden juga menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat proses aksesi ke OECD, yang akan membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas.
Di bidang teknologi, kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kolaborasi dalam memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Salah satu inisiatif yang disambut baik adalah proyek Open RAN di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja jaringan seluler dan memperkuat ekosistem teknologi yang aman dan kompetitif.
Kerja sama ini juga mencakup peningkatan kapasitas Indonesia dalam industri semikonduktor, serta dukungan untuk pengembangan teknologi reaktor modular kecil (SMR) di Indonesia, sebagai bagian dari transisi energi bersih kedua negara.
Isu Keamanan dan Pertahanan
Dalam hal pertahanan, kedua negara menekankan pentingnya memperkuat kerja sama militer dan keamanan maritim, termasuk dalam upaya memerangi penangkapan ikan ilegal dan kejahatan transnasional yang terkait.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk melanjutkan latihan militer bersama, seperti Super Garuda Shield, yang melibatkan beberapa negara mitra dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keamanan kolektif di kawasan.
Selain itu, kedua pemimpin mendiskusikan sejumlah masalah global, termasuk krisis kemanusiaan di Gaza dan upaya untuk mendukung perdamaian di Myanmar dan Korea Utara.
Mereka juga sepakat untuk terus mendukung upaya kemanusiaan bersama, seperti yang dilakukan Indonesia dalam pengiriman bantuan ke Gaza pada April 2024. Kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dalam menyediakan bantuan medis dan pemulihan di kawasan yang terdampak krisis.
Prabowo dan Biden juga menyatakan komitmen mereka untuk terus memperdalam kerja sama di berbagai sektor, termasuk pendidikan, penelitian, dan kebudayaan.
Mereka juga berencana untuk membuka American Corner di Makassar pada 2025 sebagai langkah untuk memperluas hubungan antarmanusia, serta mendukung program pendidikan dan pelatihan keterampilan di Indonesia dengan fokus pada teknologi dan industri kreatif. (Evu)