Singapura dan Zambia Tandatangani MOU untuk Akselerasi Aksi Iklim Melalui Pasar Karbon
pada tanggal
19 November 2024
DUBAI, LELEMUKU.COM – Singapura dan Zambia memperkuat kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk kolaborasi pada kredit karbon yang sejalan dengan Pasal 6 Perjanjian Paris.
Penandatanganan MOU ini berlangsung di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB 2024 (COP29) di Dubai pada 19 November 2024 oleh Stanley Loh, Sekretaris Tetap Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, dan Dr. Douty Chibamba, Sekretaris Tetap Ekonomi Hijau dan Lingkungan Zambia.
Acara ini disaksikan oleh Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, Grace Fu, serta Menteri Ekonomi Hijau dan Lingkungan Zambia, Mike Mposha.
Di bawah MOU ini, kedua negara akan bekerja menuju Perjanjian Implementasi yang mengikat secara hukum untuk transfer internasional kredit karbon sesuai dengan Pasal 6.2 Perjanjian Paris.
Perjanjian ini akan mencakup pertukaran praktik terbaik, identifikasi proyek karbon yang saling menguntungkan, dan penguatan infrastruktur guna mendukung tujuan kontribusi nasional (Nationally Determined Contributions atau NDC) masing-masing negara.
“Kerja sama internasional sangat penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global,” ujar Stanley Loh, Sekretaris Tetap Singapura.
MOU ini merupakan langkah strategis bagi Singapura dan Zambia untuk mempercepat aksi iklim melalui mekanisme Pasal 6 Perjanjian Paris, yang memungkinkan negara-negara untuk bekerja sama dalam memenuhi target emisi mereka.
Melalui perjanjian ini, perusahaan di Singapura yang dikenakan pajak karbon dapat membeli kredit karbon dari proyek-proyek yang memenuhi syarat di Zambia untuk mengimbangi hingga 5% dari emisi mereka yang dapat dikenakan pajak.
“MOU ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam bidang kepentingan bersama, khususnya mitigasi perubahan iklim. Kami berharap dapat bekerja dengan Zambia untuk memperkuat ambisi iklim kami dan mendorong pembangunan berkelanjutan demi kemaslahatan masyarakat dan lingkungan,” sambung dia.
Selain Zambia, Singapura telah menandatangani perjanjian serupa dengan beberapa negara lain, termasuk Kamboja, Chili, Fiji, dan Kenya. Singapura juga telah menyepakati Perjanjian Implementasi dengan Papua Nugini dan Ghana, menunjukkan komitmen negara ini untuk mempercepat aksi global menuju emisi nol bersih pada tahun 2050.
Promosi Proyek Hijau dan Keberlanjutan
Melalui kerja sama ini, Singapura dan Zambia akan bersama-sama mengidentifikasi proyek mitigasi yang sesuai dengan Pasal 6, serta membangun infrastruktur yang diperlukan untuk memungkinkan kegiatan tersebut.
Proyek-proyek ini tidak hanya mendukung pencapaian NDC kedua negara tetapi juga mempromosikan pembangunan berkelanjutan sambil menjaga integritas lingkungan.
Mike Mposha, Menteri Ekonomi Hijau dan Lingkungan Zambia, menyatakan, “Kolaborasi dengan Singapura membuka jalan bagi peluang besar untuk Zambia dalam memanfaatkan mekanisme kredit karbon, yang mendukung pengembangan ekonomi hijau kami sambil berkontribusi pada upaya global melawan perubahan iklim.”
Singapura sat ini terus memimpin upaya global untuk memerangi perubahan iklim dengan berkolaborasi bersama mitra internasional yang berpandangan sama. Dengan inisiatif seperti ini, Singapura berharap dapat mempromosikan keberlanjutan, inovasi, dan efisiensi dalam aksi iklim global. (Evu)